Tahun ini adalah tahun ketiga
penyelenggaraan Festival Kota Lama Semarang – Pasar malam Sentiling sejak 2012
silam. Acara ini diselenggarakan di kawasan Kota Lama Semarang, seputaran
gereja Blenduk dan sekitar lorong-lorongnya. Tujuannya untuk mengingat kembali
kota Semarang di masa lalu. Event ini berlangsung sejak tanggal 19 – 21 September
2014.
Selain pameran mengenai barang-barang di
masa lalu, ada juga panggung pertunjukan yang menampilkan musik. Oh ya, di
kawasan ini, bagi pengunjung yang ingin bertransaksi jual beli, harus
menggunakan uang lama. Kalau nggak punya? Bisa kok ditukarkan di tempat yang sudah
disediakan.
Untuk lebih jelasnya, bisa dibuka link ini. Di
link tersebut ada penjelasan yang lebih detail mengenai event ini.
Gerbang Festival Kota Lama 2014 |
Aku sendiri mengunjungi festival kota lama di
hari Jumat, 19 September 2014. Simple sih, biar nggak
terlalu membludak pengunjung. Eh nggak taunya masih ramai juga. Hehee…
Masih bersama 2 orang teman yang kuajak
sebelumnya di Jateng Fair 2014. Kami memilih parkir yang dekat dengan gereja
Blenduk. Kaget banget, nggak nyangka aja sekali parkir sepeda motor bayarnya Rp
5.000,- Harganya nggak bersahabat banget!
Selanjutnya kami berkeliling kawasan Kota
Lama untuk melihat-lihat ada event apa sih sebenarnya. *maklum ya baru pertama
kali, hihiii :p* Ada stand-stand yang menawarkan produk dan makanan, ada sekumpulan
motor-motor lama dan vespa jadul, dan mobil antik. Di ujung jalan yang lain,
berjajar-jajar orang yang menjajakan dagangannya. Jangan salah, barang-barang
yang dijual itu berasal dari jaman dulu. Ya hampir mirip lah sama Pasar Kangen Jogja.
Terlihat di kejauhan ada sekumpulan orang sedang
mendengarkan sayup-sayup lagu lama. Setelah diteliti lebih dekat, ternyata ada
6 orang sedang memainkan alat musik. Drum, biola, bass betot, dan harmonika. Mereka
memainkan alat musik sambil menyanyi lagu lama sih kayaknya. Aku juga nggak
ngerti soalnya. Keren aja sih anak muda sekarang punya bakat yang begitu
mengagumkan.
Ngamen kreatif |
Tanpa ragu, kami melangkahkan kaki menuju
sebuah gedung baru. Kayaknya sih baru direnovasi. Namanya adalah Semarang
ContemporaryArtGalery. Di depan pintu, sudah disambut dengan patung warna merah
yang posenya sedang melamun. Untuk mengetahui lebih jelasnya, silakan baca
sejarah gedung ini :D
Semarang ContemporaryArtGalery |
Sejarah bangunan |
Ruangan yang cukup luas, dengan penerangan secukupnya.
Memberi kesan hangat dan suasana tempo dulu. Ya memang, sebagian besar karya
seni disini menampilkan sejarah Koloniale Tentoonstelling serta memaknai peran
dan aktivitas para perempuan dalam konteks budaya pada masa kuno, kini dan
nanti. Secara khusus, tokoh perempuan Semarang dan Jawa Tengah dihadirkan dalam
foto dan narasi tentang siapa dan peran mereka, yaitu RA Kartini, Nyonya
Meneer, NH Dhini, Anne Avantie.
Potret Kota Lama tempo dulu |
Batik Anne Avantie |
Nyonya Meneer |
R.A. Kartini |
Berhubung sudah agak larut, kami memutuskan
untuk pulang. Mungkin, lain kali aku ingin mengeksplor lebih banyak lagi di
gedung ini. Semarang ContemporaryArtGalery beralamat di Jl. Srigunting No. 5-6
Semarang.
Bagaimana dengan Festival Kota Lama yang
berlangsung? Cukup meriah, dan tahun depan semoga ada lagi.
Gereja Blenduk |
Tokoh perempuan dari jawa tengah banyak yg keren yah
BalasHapusbtw, pengamennya niat banget sampai pakaiannya nuansa dulu
Ini Semarang Contemporary Art Galery buka hanya pas festical saja atau tidak? Jam bukanya juga sampai malam ya?
BalasHapusHari biasa juga buka mas, tapi kayaknya cuma sampai sore aja.
Hapus