“Pernah nggak sih, dalam hidupmu
kamu merasa 24 jam dalam sehari nggak cukup?”
Hai! Ketemu lagi sama pemilik blog
campur aduk ini. Kenapa campur aduk? Isinya bejibun, tapi nggak konsisten satu
tema. Biarlah, toh aku yang nulis bahagia begini adanya. Semoga yang
menyempatkan diri berkunjung atau kesasar di sini nggak bosen ya, dan
sering-sering aja mampir buat naikin traffic
sekalian ninggalin komentar juga boleh hehee :D
Nggak nyangka banget udah di hari
terakhir tahun 2015. Speechless,
belum punya kalender baru soalnya. Serius deh, rasa-rasanya baru kemarin nonton
pesta kembang api di titik nol kilometer Kota Semarang (bukan Simpang Lima lho).
Tahu-tahu udah mau pergantian tahun lagi. Sedih nggak sih? Bahagia? Atau malah
sudah terlalu biasa?
Banyak hal yang aku lakukan di tahun
2015. Jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Contohnya
sih bisa dilihat dari posting blog ini. Tahun-tahun lalu lebih banyak sendu
menggalau, Alhamdulillah 2015 udah lebih bisa ceria walaupun belum move on juga
*eh*.
Ngomongin soal move on emang nggak
pernah ada habisnya buatku. Gampang diucap sih, bahkan untuk berjanji pada diri
sendiri supaya cepet move on sudah berkali-kali dilakukan. Tapi emang hati
adalah organ yang susah diajak kompromi, sih. Pada dasarnya, aku orangnya
gampang lupa. Tapi kok ya bisa-bisanya selalu ingat hal-hal kecil yang
berhubungan sama masa lalu yang sudah seharusnya berlalu ya? Wong orang di masa
lalu itu sudah nggak menginginkanku, kenapa aku masih mau-maunya menunggu? Kan dungu!
-__-
-__-
Ya balik lagi ke inti masalahnya, move
on itu adalah salah satu hal paling ribet dalam hidup.
Seperti hari ini. menjelang malam
pergantian tahun baru. Di saat anak-anak sekolah dan tentunya guru-guru mereka
menikmati liburan, beberapa karyawan perusahaan juga diliburkan, aku? Tentu saja
masuk kerja, tapi curi-curi waktu buat nulis ini. Aku bingung, bimbang, galau. Iya,
galau – yang sempat menjadi kata-kata kekinian di jaman entah kapan itu – hari terakhir
tahun 2015 mau digunakan untuk melakukan apa.
Aku suka membaca, terutama novel-novel
Indonesia genre romance. Bagiku, membaca
menjadi salah satu alternatif untuk mengusir bosan dan penat saat waktu luang. Suatu
pekerjaan yang awalnya aku pikir iseng-iseng belaka, kemudian menjadi hobi dan
kesenangan. Aku mulai mendaftar pada situs goodreads sekitar tahun 2014, dimana
aku bisa meng-update buku-buku apa
saja yang sudah, sedang, dan akan dibaca. Di situs itu juga, ada semacam
Reading Challenge. Kamu ditantang untuk menyelesaikan target bacaanmu dalam
setahun. Hadiahnya? Kepuasan jika kamu bisa melampaui target yang kamu pasang
sendiri.
Di tahun 2015, aku memasang target membaca
60 buku dalam setahun. Kadang aku bisa penuhi 5 buku perbulan atau bisa lebih,
kadang juga nggak ada 1 buku pun yang selesai. Maklum lah, good mood suka semena-mena datang dan pergi. Kabar baiknya, aku
sukses menyelesaikan misi 60 buku dalam setahun, tapi galau. Mentok di 68
kayaknya nanggung banget. Mau digenapin sampai 70 tapi waktunya nggak cukup. Semalem
sempat nanya seorang temen, ‘kira-kira baca 2 buku sampai sebelum tahun baru,
bisa nggak sih?’ Dia bilang terlalu maksa. Ya emang sih… :D
Akhirnya aku pakai beberapa jam
terakhir sebelum pergantian tahun dengan nge-blog. Lupakan urusan baca-membaca
sementara waktu. Toh tahun depan syukur-syukur bisa nambah kualitas sekaligus
kuantitas bacanya.
Selain baca buku, aku juga suka
jalan-jalan. Dari dulu emang udah suka jalan-jalan, bedanya tahun 2015 ini aku
udah berani luar kota sendirian. Terutama menjelajahi sudut-sudut kota Jogja. Ah,
Jogja selalu membuatku rindu dan jatuh cinta berkali-kali. Jogja itu lengkap!
Aku baru sadar, di Jogja ternyata
banyak peninggalan candi Hindu-Budha (bukan cuma Candi Prambanan). Contohnya Candi Ijo, Candi Banyunibo, bahkan masih banyak lagi. Dan aku
mulai tertarik untuk mengunjungi satu persatu. Belum semuanya sih, belum
sempat. Belum sempat posting di blog juga. Huhuuu :’(
Dari sini aku tahu bahwa masuk candi
bisa dengan biaya yang sangat murah, sekitar 2rb – 3rb rupiah. Beberapa di
antaranya malah gratis. Ngirit!
Candi Plaosan - Kabupaten Klaten |
Kota terdekat dari Jogja adalah
Klaten. Sering lewat Jatinom kalau pengen ke Gunung Kidul, tapi baru bener-bener
menyempatkan diri menginjakkan kaki di Klaten waktu jalan ke Umbul Ponggok. Sempat
nyasar sih, tapi kan kesasar adalah nama lain dari petualangan :D
Umbul Ponggok |
Ke Kota Solo juga pernah. Dua kali. Salah
satu nya datang waktu festival payung di Taman Balekambang. Kapan-kapan pengen
main lagi ke Solo. Ada tempat-tempat yang wajib dikunjungi?
Gramedia Slamet Riyadi - Solo |
Pengalaman paling gila? Tentu saja
ada.
Waktu itu habis jalan-jalan ke Candi
Lawang dan Candi Sari di Cepogo Boyolali. Hari masih belum terlalu siang, sayang
kalau harus balik ke Semarang. Diputuskan untuk ke Muntilan. Lewat jalan yang
sama sekali belum pernah dilewati. Enggak tahu medannya seperti apa. Eh nggak
tahunya jalan itu membelah Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Waktu lewat sana,
masih ada proyek betonisasi jadi banyak pasir berhamburan. Pemandangannya sih
ajiiib, tapi berkelok-kelok tajam, sepi pula. Sayang, nggak sempat ambil banyak foto
karena hujan.
Aku sempatkan mampir di ‘NEW SELO’. Kalau
mau kesini lebih baik pakai kendaraan yang sehat. Tanjakannya nyaris tegak. Untungnya
motorku kuat sampai parkiran, nggak ngambek di tengah jalan. Oh ya, tempat ini adalah
jalur pendakian Gunung Merapi lewat Selo.
Mendung -__- |
Beberapa orang bilang ‘hidupmu
menyenangkan ya, enak gitu jalan-jalan mulu, bahagia mulu’. Syukurlah kalau di
depan kelihatan bahagia, nyatanya? Mungkin hanya aku beserta orang-orang
terdekatku saja yang tahu. Oke, lupakan masalah ini.
Resolusi tahun 2016?
Semoga bisa nabung dan cukup tenaga
untuk mengunjungi Pacitan, Kediri, Jakarta, atau mungkin kota-kota lain yang
pengen dikunjungi.
Yuk, nikmati detik-detik pergantian tahun
dengan bahagia! :D :D
Waaa, aku jarang beli buku mbak tahun 2015 ini. Maklum, ngirit. Harga buku mahal-mahal pula.
BalasHapusAku juga jarang beli, mas. Kebanyakan minjem perpustakaan :D
Hapusjangan lupa bahagia
BalasHapusAku 2015 cuma bisa ngoleksi 11 buku aja, ini yang terbaca baru 10 buku :-D
BalasHapus