Bulan Desember kali ini emang bikin
bangkrut. Gimana enggak coba? Film-film yang (kayaknya) keren tayang berbarengan.
Kayak waktu itu hari Kamis (17/12/2015) setelah nonton ‘Bulan Terbelah di
Langit Amerika’ jam 7 malam, sekalian beli tiket nonton ‘Single’ jam 10 malam
itu juga. Keren nggak? Aslinya sih biar lebih murah, kan kalau hari Jumat harga
tiketnya lebih mahal. Hihii *tetep perhitungan* :D
Waktu beli tiket ‘Single’ sebelum
nonton ‘Bulan Terbelah di Langit Amerika’, bangku kosongnya masih banyak
banget. Langsung aja pilih kursi nomor dua dari belakang. Itung-itung
peregangan otot leher karena dapat kursi paling depan waktu nonton ‘Bulan
Terbelah di Langit Amerika’. Kirain sepi penontonnya karena jam terakhir tayang
di bioskop, ga taunya gilaaa rame banget sampai penuh. Dan walaupun nonton film
judulnya ‘Single’, gue nggak nonton sendirian dong. Nonton bertiga sama temen,
tapi temen yang berdua itu pacaran. Lah?
Eh maaf maaf kepanjangan intronya. Mumpung
lagi sempet nulis, baiklah kali ini mau bikin sedikit review film ‘Single’
semoga nggak spoiler ya! Oh ya, untuk
synopsis bisa dibaca-baca dulu di
link ini.
Film ini dimulai dengan semacam
perkenalan atas persahabatan antara Ebi (Raditya Dika) dengan Wawan (Pandji
Pragiwaksono) dan Victor (Babe Cabiita). Wawan dan Victor punya pacar
masing-masing tapi nggak lagi Malam Mingguan bareng pacarnya. Keduanya nebeng
di mobil Ebi yang akan kencan dengan seorang cewek bernama Vina (Elvira
Devinamira). Vina adalah teman SMA yang udah lama ditaksir Ebi. Sementara Ebi
yang jomblo berharap Malam Mingguannya bersama Vina akan berjalan lancar. Alih-alih
sukses seperti yang diharapkan, Vina malah kasih undangan resepsi pernikahannya
dengan pemilik restoran tempat dimana ia janjian dengan Ebi. Ebi pun hatinya
patah, hancur berkeping-keping, berserakan, terbuang (eh lebay ya? :D)
Ajarkan aku tuk bisa dapat
ungkapkan rasa
Agar kamu kan percaya begitu ku
butuh cinta
Ajarkan aku tuk bisa dapat
merangkai kata
Agar kamu kan dengarkan bibirku katakan
cinta
(Geisha – Sementara Sendiri)
Seperti film-film Raditya Dika sebelumnya,
Radit memerankan seorang laki-laki yang jomblo (lebih tepatnya sih single forever) bernama Ebi. Ebi ini
selalu gagal kalau deketin cewek. Maka dari itu, dua sahabatnya di kos, Wawan yang
sok tahu dan Victor yang diciptakan buat diketawa-ketawain penonton, membantu
Ebi untuk mendapatkan seorang cewek biar nggak jomblo mulu.
Saat beberapa kali gagal, bertemulah Ebi
dengan Angel (Annisa Rawles), anak kos baru. Angel yang cantik membuat Ebi
berusaha mendekatinya. Sayangnya, belum sukses Ebi dekat dengan Angel, ia
mendapat saingan abang ketemu gede-nya Angel bernama Joe (Chandra Liow). Angel nggak
tahu kalau selama ini Joe menyimpan perasaan untuknya. Setelah tahu kalau Ebi
berusaha mendekati Angel, Joe makin menghalang-halangi usaha Ebi. Persaingan Joe
dan Ebi pun tak terelakkan lagi. Lalu, siapakah yang akan memenangkan hatinya
Angel?
BTW, ini film komedi romantis kan? Kenapa
ada adegan mobil terbang segala? Hahaa :D
Dari film ini pula, jadi tahu apa itu skydiving. Itu beneran loncat dari
pesawat?
Disamping sebuah persaingan untuk
mendapatkan cinta, film ini mengingatkan kita bahwa bahagia datangnya nggak cuma
dari pasangan. Sahabat pun bisa jadi orang yang bisa bikin kamu bahagia. Sahabat
adalah orang yang selalu ada untukmu (selain keluarga tentunya), siap
membantumu ketika kamu sedang tertimpa masalah. Sahabat pula lah yang
mengingatkanmu ada sebuah kesalahan yang harus kamu benahi di hidupmu. Meski kadang
itu memicu sebuah pertengkaran di antaranya.
Kadang aku lupa
Aku punya sahabat dan juga
keluarga
Yang membuatku bahagia
Aku yakin suatu saat nanti
Cinta kan berlabuh di tempat yang
tepat
Ku percaya setiap insan di dunia
Diciptakan Tuhan
berpasang-pasangan
(D’masiv – Single)
Jujur, saya lebih suka 15 menit
terakhir dari film ini. Ya benar, saya suka ending-nya.
Berikut kutipan yang bisa banget kamu pahami buat yang single, atau yang
pacaran juga boleh...
·
Single itu nggak selamanya harus
dipaksain jadi pacaran.
·
Mending mana, single atau pacaran tapi
dipaksain?
·
Single itu juga bisa bikin kita bahagia
kok, ya kecuali kalau lo single nya kelamaan. 3 kehidupan misalnya.
·
Yang salah itu kalau single maksa
pacaran.
·
Kadang kebahagiaan bisa datang nggak
hanya dari pacaran, sayang-sayangan, mesra-mesraan. Tapi kebahagiaan juga bisa
datang dengan membuat temen-temen lo bahagia. Bahagia dengan membuat orang yang
lo suka terkejut.
·
Gue bahagia karena gue nggak mikirin
kebahagiaan gue doang. Tapi juga kebahagiaan orang yang gue suka, orang yang
gue sayang.
·
Jujur, kita kadang ngerasa kalau kita
suka sama orang, IQ kita bisa turun 10 poin. Bodohnya-bodohnya kita kalau suka
sama seseorang paling nggak kita harus pinter di satu hal. Kita harus tahu itu
penasaran atau suka beneran.
Buat kamu yang punya pasangan, beneran itu
suka beneran atau cuma rasa penasaran di awal-awal doang? Coba di cek lagi,
siapa tahu ntar salah pilih. Eh, bercanda bercanda :D
Jadi, kapan kamu mau nonton film ‘Single’
yang katanya bisa ngalahin Star Wars? Jangan cuma baca review-nya doang. Bisa aja apa yang kamu rasain setelah nonton film
itu beda sama yang saya tulis di sini. Mumpung masih tayang di bioskop lho, kabarnya
besok (Rabu, 23/12/2015) ada 2 film Indonesia yang tayang lagi.
Aku malah belum nonton :-(
BalasHapus