Rabu, 15 Juli 2015

Ngabuburit Bersama Senja


I’m so sorry, late post bangeeet…
Kebanyakan jalan dan jajan alhasil bikin ngeblog jadi males. Nggak mood kayak habis diputusin pacar  :D

Berawal dari ajakan seorang teman yang menawari buka bersama di rumahnya (12 Juli 2015), kami berempat (Aku, Atik, Handoyo, dan Tius) sepakat berangkat di hari Minggu. Ternyata Tius juga ngajak teman-teman kerjanya sekitar berapa orang ya, lupa. Pokoknya rombongan banyak banget. Sambil ngabuburit, diajaklah kami menuju hutan mangrove di Morosari – Demak.


Untuk sampai di lokasi ini, bisa mengambil rute jalan raya Semarang – Demak lewat jalur pantura. Setelah melewati gapura ‘selamat datang’ di Demak, lurus saja sampai persis sebelum jembatan pertama belok kiri. Ada papan petunjuknya kok. Dari situ, perjalanan dimulailah dengan jalan bergeronjal dan berbatu di samping tambak.
 
Hutan mangrove itu sendiri berada di tengah laut, satu arah dengan makam seorang wali bernama Mbah Mudzakir. Untuk bisa sampai di hutan mangrove itu sendiri, kami memarkirkan motor di ujung daratan. Karena jalan menuju ke sana hanyalah sebuah jalan cor yang dibangun di atas laut. Itu pun cuma cukup dilewati 2 – 3 orang saja. Ada sih beberapa orang yang nekat mengendarai motor sampai ke seberang. Padahal menurutku sangat sangat miris…



Karena kami kesorean sampai di hutan mangrove, jadinya gagal masuk ke hutan. Batas maksimal untuk masuk hutan mangrove hanya sampai pukul 17.00. Agak kecewa sih, tapi terbayar lunas dengan sunset yang menawan.



Sorry, cuma pake hape :D

Lain kali harus masuk ke hutan mangrove. Ada yang mau ngajak? :D

2 komentar:

  1. Sunsetnya bagus tuh... ah matahari di tengah lautan memang selalu bagus

    BalasHapus
  2. Duh... jadi rindu akan senja dikampung halaman. Biasanya aku duduk dipantai didepan rumah kakak sambil menikmati senja.

    BalasHapus

Terima kasih dan selamat datang kembali :)