Pagi
ini aku terlihat sangat bersemangat karena akan melakukan perjalanan yang bisa
dibilang cukup jauh. Segala sesuatunya berawal dari menyiapkan ransel beserta
isinya. Pakaian 3 pasang, mukena, kamera digital (siapa tau aja berguna) dan
tak lupa sedikit accessories beserta alat make-up *upss* *naluri cewek*
Niat
awal mau ngajak adik tapi setelah hari mau berangkat, dia bilang nggak bisa
ikut karena ada tugas yang harus diselesaikan. Okelah, akhirnya 14 Oktober 2013
aku pun berangkat mengendarai sepeda motor sendirian. Berbekal tas ransel yang
ramai warna, oleh-oleh dari ibu untuk saudara, dan nggak lupa mampir gesek
kartu ATM dulu.
Bissmillah…
Berangkat…
Perjalanan
pun dimulai dari rumah (daerah RS. Elizabeth) lalu bermacet-macet ria dan
banjir keringat kepanasan di Ungaran. Ini karena sedang perbaikan jalan raya.
Tak menjadikan alasan surutnya perjalananku. Alhamdulillah, sampai pasar
Babadan sudah mulai lancar kembali. Tak lupa singgah sebentar di SPBU Bawen
buat isi bensin.
Dari
Bawen, aku memacu sepeda motor lurus ke arah Salatiga. (Lhoh, bukannya mau ke
Jogja?) Yapp, aku sengaja mencari rute baru. Siapa tahu makin cepat sampai
*mengingat rumah saudara deket sama Klaten*
Namanya
aja newbie, modal memantapkan tekad
dan mengandalkan petunjuk arah doank. Seingatku, dari Salatiga arah ke Boyolali
harus belok kanan *korban google maps :p*. Aku pun tak ragu mengambil jalan
tersebut. Tahu apa yang kulihat dari kejauhan? Entah gunung apa itu namanya,
berdiri kokoh . KEREN! Tak lupa aku memotretnya. Peristiwa langka ini, hehee.
Alhamdulillah,
akhirnya keluar juga dari jalur lingkar Salatiga. Bersyukurnya lagi, bertebaran
pula petunjuk menuju Solo. Dan aku pun mengikuti petunjuk tersebut sampai pada
pembatas daerah bertuliskan “Selamat Datang Boyolali Tersenyum”. Aaaakk!
Bahagia banget nggak kesasar :D
Eh
tapi perjuangan belum usai. Melanjutkan perjalanan dari Boyolali ke Klaten
banyak bingungnya. Entahlah, karena minimalnya petunjuk arah kali ya? Pertama,
aku nanya sama tukang parkir…
“Pak,
maaf numpang nanya kalau mau ke Jogja lewat mana ya?”
“Jogja
nya mana, mbak?
“Prambanan,
Pak.”
“Oh,
mbak nya lewat Klaten aja. Jalan ini tinggal lurus. Nanti ada perempatan kedua,
belok kiri.”
“Terima
kasih.”
Alhamdulillah,
terselamatkan. Terima kasih banyak buat bapaknya.
Serius,
bingung pake banget menuju ke Klaten kota. Modal pasrah kali ini, semoga nggak
nyasar, kalau nyasar? Ya balik ke tempat semula.
Akhirnya sampai juga di Jatinom. Mana itu Jatinom? Aku pun nggak tahu. Tapi kupikir ini adalah jalan menuju Klaten. Jauh juga ya menyusuri jalanan sempit bergeronjalan. Uh, capek. Eh eh, kok tiba-tiba melewati persawahan? Aduh, nyasar nggak nih? *panik setengah mampus*
Akhirnya
punya pemikiran ngikutin mobil ber-plat nomor AB *wah, ini pasti mau ke Jogja*
Sumringah
lagi penampakan wajahku, Uyeee :D Akhirnya nyampai juga di Jl. Pemuda, Klaten.
Sambil
menghela nafas sebentar *padahal mikir keras* mampir ke alfam*rt buat beli
minuman dan nanya mbak-mbak kasir.
“Mbak,
kalau mau ke Jogja arahnya kemana ya?”
“Tinggal
lurus aja, nanti udah nyampai Jogja kok.”
“Makasih,
mbak.”
Nah,
kan aku bilang apa? Namanya juga masih newbie
jadi wajar dong kalau masih nanya sana-sini. Hahaaa :p
Lalu
bagaimanakah cerita selanjutnya? Apakah nyasar lagi sampai di Jogja?
Ya
nggak dong, Jogja kan udah akrab sama aku *kepedean* :p
“Boleh
minta no hp nggak? Kalau nggak boleh juga nggak apa2 sih. Kali aja ada perlu.”
Aaaaakkk!!!
*SPEECHLESS*
Ini
travelling paling WOW buat aku, kalau kamu???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih dan selamat datang kembali :)