Semangat pagiiii….
Meski sudah beberapa hari berlalu, euphoria Festival Tidar 2016 masih
terasa. Festival ini diselenggarakan pada tanggal 9 – 11 Desember 2016. Berbagai
rangkaian acara digelar untuk menggaungkan wisata Gunung Tidar yang letaknya
berada di tengah Kota Magelang. Salah satu acara yang saya ikuti adalah One Day
Tour.
One Day Tour ini semacam famtrip yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Magelang. Pesertanya berasal dari para bloger, admin social media, dan biro perjalanan. Tujuannya tak hanya mengikuti rangkaian acara Festival Tidar 2016 tetapi juga mengenali Kota Magelang itu sendiri.
Yang kalian tahu dari Kota Magelang apa aja sih? Candi Borobudur? Salah. Candi Borobudur mah letaknya di Kabupaten Magelang. Jadi, dimanakah letak Kota Magelang itu?
Kota Magelang berada di tengah-tengah Kabupaten Magelang. Luas wilayahnya yang hanya 18,12 km2 ini menjadi yang paling sempit dibandingkan kota dan kabupaten se-provinsi Jawa Tengah. Meski begitu, Kota Magelang terbagi menjadi 3 kecamatan dan 17 kelurahan, sebagai syarat untuk memenuhi menjadi daerah otonom.
Siang itu, hari Jumat tanggal 9 Desember 2016 saya sudah sampai di Kota Magelang setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2,5 jam dari Kota Semarang. Telah disepakati meeting point peserta One Day Tour berada di Hotel Safira, Jl. Gatot Soebroto 56A Magelang. Percayalah, arsitektur hotel ini keren banget, mirip bangunan Eropa. Tak hanya menjadi meeting point saja, tetapi kami para peserta One Day Tour juga menginap semalam di sini. Hotel bintang 3 yang berada di tengah Kota Magelang (depan Akademi Militer / AKMIL) ini nyaman untuk disinggahi.
Setelah check in sekaligus makan siang, saya dan mbak Mia (bloger Semarang pemilik blog jejakjelata.com) masuk ke kamar. Keluar lagi setelah beberes dan Sholat Dzuhur. Menurut rundown, acara berikutnya pukul 14.00 – 16.00 yaitu menyaksikan ritual Ruwat Bumi Gunung Tidar. Nggak tahunya bus yang mengantar para peserta One Day Tour menuju Gunung Tidar sudah berangkat dan kami ditinggal karena terlambat keluar kamar lebih dari jam 13.30 sesuai kesepakatan :(
Akhirnya kami nebeng naik mobil dengan Bapak Catur namanya kalau nggak salah ingat. Dalam perjalanan menuju Gunung Tidar, Beliau ini suka bercanda dan sedikit memberi kami informasi mengenai Kota Magelang, katanya kalau ada rapat dinas mendadak di Kota Magelang cukup 5 menit saja sudah sampai di tempatnya. Ya, karena Magelang wilayahnya tak begitu luas untuk sebuah kota.
Setelah berterima kasih karena sudah diberi tumpangan, kami berempat – saya, Mbak Mia, Mas dari Blora, dan Mas dari Magelang – bergegas naik menuju Puncak Gunung Tidar, tempat acara berlangsung. Ngebut mendaki ratusan anak tangga sambil dalam perjalanan berharap acara Ritual Ruwat Bumi Gunung Tidar belum selesai.
Para peserta kirab yang terdiri dari tokoh masyarakat, juru kunci Gunung Tidar, kelompok UPTD, dan kelompok dari 17 kelurahan di Kota Magelang (beserta tumpeng dan ubo rampenya masing-masing) sudah duduk di bawah tenda yang telah disediakan. Acara sudah siap dimulai, diawali dengan tari Caraka Walik yang dibawakan oleh 5 penari putri. Melalui ritual tarian bermaksud untuk menghilangkan “Sukerta” atau kejelekan dan kejahatan serta diharapkan Kota Magelang ayem tentrem gemah ripah loh jinawi. Setelah itu dilanjutkan dengan doa dan makan bersama.
Selesai menyaksikan Ritual Ruwat Bumi Gunung Tidar pukul 16.30, kami para peserta One Day Tour kembali ke hotel untuk beristirahat dan makan malam telah siap menanti pukul 18.30.
Makan malam tersedia di Hotel Safira Magelang lantai 5. Suasana sangat syahdu, meja kursi ditata secara formal. Dihibur oleh mbak cantik penyanyi yang membuat suasana menjadi kekeluargaan. Pukul 19.15 acara pembukaan One Day Tour dalam rangka Festival Tidar 2016 dimulai. Acara pembukaan ini berupa sambutan dari pejabat pemerintah (maaf saya lupa) yang diwakili oleh Bapak Catur. Iya, Beliau yang mobilnya kami tebengi pada saat ke Gunung Tidar. Saya kira panitia Festival Tidar 2016, nggak tahunya pejabat *sungkem* :D
Pukul 20.00 tepat, bus pariwisata mengantarkan kami para peserta One Day Tour menuju Alun-alun Kota Magelang untuk menyaksikan wayang kulit semalam suntuk. Tapi kami nggak benar-benar semalam suntuk di sana, hanya diberi waktu 2 jam saja. Pertunjukan wayang kulit menggunakan Alun-alun sebelah selatan yang dilindungi oleh tenda besar dengan kursi-kursi di dalamnya. Kursi-kursi tersebut dipersilakan untuk para pejabat yang hadir dan tamu undangan, termasuk kami.
Kami sudah duduk manis menunggu pementasan wayang sejak pukul 20.10 tetapi para pejabat dan dalang baru datang pukul 21.20. Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan Walikota Magelang diteruskan dengan penyerahan simbolis wayang tokoh Wisanggeni kepada sang dalang.
Hujan pun sempat mengguyur Kota Magelang, tetapi antusias masyarakat yang ingin menonton wayang tak surut. Akhirnya panitia memperbolehkan masyarakat yang ingin menonton wayang untuk duduk di dalam tenda.
Hari sudah semakin larut, lelah sudah terasa, esok masih ada kegiatan. Maka, hal yang paling ditunggu-tunggu adalah kembali ke hotel dan tidur…
Sampai jumpa di posting berikutnya, jangan sampai kelewatan di One Day Tour dalam rangka Festival Tidar 2016 bagian kedua :)
Kota magelang ga terlalu besar yaa...namun suasana disana sejuk :D
BalasHapus