Sebelum baca posting tentang Museum Ranggawarsita
part 2 kali ini, mungkin ada baiknya terlebih dahulu mengetahui edisi
sebelumnya di sini:
Nah, sekarang dilanjut lagi eksplorasinya…
Gedung
C lantai 1
Di ruangan ini adalah koleksi museum masa kolonial,
yaitu semenjak kedatangan Bangsa Portugis pada tahun 1511. Berbagai macam perlawanan
telah dilakukan untuk mengusir bangsa kolonial. Tentu saja berdampak pada
kehidupan masyarakat yang dilihat dari tinggalan budayanya berupa benteng, bangunan
kantor kolonial, alat transportasi, persenjataan, alat rumah tangga, keramik,
dan lain-lain.
Meriam Sulut dan Meriam Kecil |
Adapun berbagai diorama yang menggambarkan
perlawanan rakyat Indonesia terhadap bangsa kolonial khususnya di Jawa Tengah.
Salah satunya yaitu pertempuran 5 hari di Semarang, Peracunan tendon air di
Siranda Semarang, Jenderal Sudirman bergerilya, dan lain-lain. Bahkan ada juga
tandu yang digunakan Jenderal Sudirman untuk bergerilya pada saat beliau dalam
keadaan sakit.
Diorama Pertempuran 5 hari di Semarang |
Selain itu juga ada beberapa senjata
tradisional yang digunakan untuk mengusir penjajah, bendera kebangsaan, aneka
macam peralatan kesehatan, dan lain sebagainya.
Di gedung ini terdapat sekat yang membatasi dengan
sebuah ruangan yang sepertinya peninggalan Islam. Terdapat maket Masjid Agung
Demak dan Masjid Menara Kudus. Gerabah, seni hias terakota, jambangan (wadah
air), padasan ( tempayan tempat air wudhu), dan mimbar khotbah Masjid Ki Ageng
Selo.
Padasan Sunan Bayat, Seni hias Terakota, dan Gerabah |
Gedung
C lantai 2
Disebut juga koleksi Ethnografika. Koleksi
Ethnografika Museum Jawa Tengah Ranggawarsita menyajikan benda-benda atau hasil
budaya dari seluruh Jawa Tengah.
Di sini terdapat koleksi berbagai miniatur seperti pawon / dapur pada masa lalu, orang
sedang menumbuk padi, pembuatan gerabah. Adapun miniatur transportasi
tradisional seperti saradan (alat yang digunakan sebagai sarana pengangkut
batangan glondongan kayu dengan ditarik
oleh dua ekor lembu), gerobak kerangkeng sebagai sarana transportasi darat,
serta perahu dan jangkar sebagai sarana trasportasi air.
Miniatur pawon / dapur |
Keris menjadi salah satu koleksi di Museum
Ranggawarsita. Beraneka ragam bentuk dan fungsinya. Keris mendapatkan
penghargaan dari UNESCO sebagai The Masterpiece of Oral and Intangible Haritage
og Humanity pada tanggal 25 November 2005.
Adapun miniatur tempat kerja tradisional pembuatan
keris, tombak, atau senjata pusaka lainnya, bernama Besalen.
Selain itu, koleksi tekstil yang menampilkan
alat tekstil tradisional (alat tenun bukan mesin / ATBM) juga termasuk dalam
koleksi Ethnografika.
Di dekatnya, terdapat Pasren (bentuknya
lebih sederhana dibanding yang ada di koleksi Museum Sonobudoyo) atau krobongan
yang fungsinya untuk menghormati Dewi Sri (Dewi Padi), tempat upacara
pengantin, tempat sakral dan menyimpan benda-benda pustaka.
Pasren |
Di gedung ini ternyata tembus ke gedung
lainnya.
Gedung
B lantai 2
Memasuki ruangan ini langsung disambut
dengan hamparan berbagai macam keramik yang dinamakan koleksi Keramologika,
yaitu berupa benda dari tanah liat yang dibakar. Disebut juga gerabah, yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Di sini,
koleksi keramik terbagi menjadi Keramik Asia dan Keramik Lokal.
Selain keramik, koleksi batik juga menempati
gedung ini. ditampilkan beraneka ragam motif batik Jawa Tengah. Sekaligus ada peralatan
yang digunakan untuk membatik.
Di ujung dekat dengan koleksi keramik,
terdapat dua buah etalase besar yang isinya koleksi flora dan fauna yang
diawetkan. Ada juga fosil di dalam etalase tersebut. Mungkin koleksi ini pindahan
dari gedung lain kali ya?
Menyusuri Museum Ranggawarsita dari gedung
ke gedung memang menguras tenaga. Luas, bikin capek, dan agak merinding. Lha wong
tempatnya agak gelap. Mungkin kalau sendirian jalan-jalan masuk ke ruangan demi
ruangan kelihatan singup. Untungnya waktu saya ke sana ada pengunjung lain. Yaudah,
dibarengin aja :D
Oh ya, masih ada 3 ruangan lagi yang belum
sempat diulas. Disambung ke Museum Ranggawarsita (3) yaa :D
Wha kamu kesana sendirian mbak ne?
BalasHapusIya sendirian. Deket rumah kok :D
Hapus