Jika Anda warga Kota Semarang dan sering
bepergian ke selatan (baca: Jogja atau Solo) pastinya di sebelah timur jalan,
Anda akan menjumpai / melihat sekilas bangunan yang akan saya ulas kali ini.
Vihara Budhagaya Watugong. Terletak di Jl.
Perintis Kemerdekaan Semarang. Persis di pinggir jalan nasional berseberangan
dengan markas Kodam IV Diponegoro, Semarang. Tidaklah susah untuk mengunjungi
tempat ini, kurang lebih 40 menit dari Simpang Lima Semarang ke arah Ungaran atau
sekitar 3,5 km jika dari batas Kabupaten Semarang ke arah Kota Semarang.
Hari Minggu (15 November 2015) yang
membosankan menggugah minat untuk
sekedar jalan-jalan di deket-deket rumah aja. Maka dipilihlah Vihara Budhagaya
Watugong dengan pertimbangan nggak perlulah cari teman buat diajak jalan. Dan
sampailah saya di sini, sebuah tempat yang tidak hanya mengundang umatnya untuk
beribadah tetapi juga wisatawan pada umumnya.
Di dalam Kompleks Vihara Budhagaya Watugong,
tepatnya di depan gerbang dekat Dhammasala, terdapat sebuah batu alam yang
bentuknya menyerupai sebuah gong. Dipakai sebagai nama kawasan (Watugong) di
sekitar vihara sejak dulu.
Kompleks Vihara Budhagaya Watugong menempati
area yang cukup luas (saya sendiri menyusuri setiap sudut hingga lebih dari 1
jam) dan terdapat banyak bangunan. Yang paling terkenal adalah 2 bangunan
utamanya:
Pagoda
Avalokitesvara
Pagoda Avalokitesvara juga disebut sebagai
Pagoda Metta Karuna yang memiliki arti kasih sayang.
Saat akan melangkah menuju pagoda, Anda akan
melihat patung Dewi Kwan Im dan patung Budha yang sedang duduk di bawah pohon
Bodhi.
Tinggi bangunan ini mencapai 45 meter dan
dinyatakan dalam rekor MURI sebagai pagoda tertinggi di Indonesia. Bangunan di
dalamnya berbentuk segi delapan dan terdiri dari 7 tingkat yang semakin mengecil
hingga puncaknya. Pada tingkat pertama digunakan untuk sembahyang, serta
terdapat patung Dewi Kwan Im dengan tinggi sekitar 5,1 m. Mulai tingkat kedua
hingga keenam dipasang patung Dewi Kwan Im yang menghadap empat penjuru mata
angin. Khusus tingkat ketujuh dipasang empat patung Amitaba. Serta di bagian puncaknya
terdapat stupa.
Mengelilingi bangunan pagoda, terdapat lima
patung yang masing-masing mempunyai makna tersendiri.
Selain itu, tampak 2 gazebo yang mengapit di
kanan dan kirinya.
Agak turun dari bangunan
Pagoda, Anda akan menjumpai patung Budha yang sedang tidur. Di lokasi yang sama,
rencananya akan dibangun patung Budha setinggi 36 m yang terbuat dari perunggu.
Dhammasala
Bangunan mencolok lainnya yang tidak jauh
dari pagoda adalah Dhammasala Vihara Buddhagaya Watugong. Diresmikan pada
tanggal 3 November 2002 oleh Gubernur Jawa Tengah pada masa itu. Lainnya halnya
dengan pagoda, bangunan ini berbentuk segi empat yang terdiri dari dua lantai. Lantai
pertama digunakan sebagai aula, dan lantai kedua digunakan sebagai Dhammasala.
Pada lantai dua, di sekeliling Dhammasala terdapat
relief paticasamupada. Yaitu relief yang menceritakan kehidupan manusia dari
lahir hingga meninggal.
Setelah masuk ke dalam Vihara, terdapat
patung Budha berwarna emas sedang duduk dalam ukuran besar.
Fasilitas
lainnya
Selain Pagoda Avalokitesvara dan Dhammasala,
juga terdapat taman bacaan masyarakat. Diresmikan pada tanggal 18 Maret 2007
oleh Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama pada masa itu. Adapun koleksi
buku yang tak seberapa banyak. Kitab suci Tripitaka dalam bahasa Inggris dan bahasa Pali, serta miniatur patung
Budha yang diletakkan di dalam lemari kaca.
Terdapat delapan buah bangunan yang berbentuk
rumah panggung. Keseluruhan dindingnya terbuat dari kayu. Mungkin tempat ini yang
disebut-sebut sebagai cottage atau penginapan.
Taman bermain anak. Seperti ayunan,
perosotan, jungkat-jungkit, dan kursi putar.
Jika ingin berwisata di tempat ini,
hendaknya berbuatlah yang sopan dan menghargai sesama.
Oh ya, untuk biaya masuk ke Vihara
Buddhagaya Watugong adalah sukarela.
Bonus : View Semarang bawah :D |
Aku kalau dari Semarang sering lewat aja dari sini :-D
BalasHapuskebetulan pernah main kesini, tapi gak sampai blusukan sedetail mba nih. keren banget artikelnya.. mampir juga mba ke blog saya disini : wisata semarang
BalasHapus