Senin, 18 Januari 2016

Vihara Buddhagaya Watugong


Jika Anda warga Kota Semarang dan sering bepergian ke selatan (baca: Jogja atau Solo) pastinya di sebelah timur jalan, Anda akan menjumpai / melihat sekilas bangunan yang akan saya ulas kali ini.


Vihara Budhagaya Watugong. Terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan Semarang. Persis di pinggir jalan nasional berseberangan dengan markas Kodam IV Diponegoro, Semarang. Tidaklah susah untuk mengunjungi tempat ini, kurang lebih 40 menit dari Simpang Lima Semarang ke arah Ungaran atau sekitar 3,5 km jika dari batas Kabupaten Semarang ke arah Kota Semarang.

Hari Minggu (15 November 2015) yang membosankan  menggugah minat untuk sekedar jalan-jalan di deket-deket rumah aja. Maka dipilihlah Vihara Budhagaya Watugong dengan pertimbangan nggak perlulah cari teman buat diajak jalan. Dan sampailah saya di sini, sebuah tempat yang tidak hanya mengundang umatnya untuk beribadah tetapi juga wisatawan pada umumnya.

Di dalam Kompleks Vihara Budhagaya Watugong, tepatnya di depan gerbang dekat Dhammasala, terdapat sebuah batu alam yang bentuknya menyerupai sebuah gong. Dipakai sebagai nama kawasan (Watugong) di sekitar vihara sejak dulu.


Kompleks Vihara Budhagaya Watugong menempati area yang cukup luas (saya sendiri menyusuri setiap sudut hingga lebih dari 1 jam) dan terdapat banyak bangunan. Yang paling terkenal adalah 2 bangunan utamanya:

Pagoda Avalokitesvara


Pagoda Avalokitesvara juga disebut sebagai Pagoda Metta Karuna yang memiliki arti kasih sayang.

Saat akan melangkah menuju pagoda, Anda akan melihat patung Dewi Kwan Im dan patung Budha yang sedang duduk di bawah pohon Bodhi.



Tinggi bangunan ini mencapai 45 meter dan dinyatakan dalam rekor MURI sebagai pagoda tertinggi di Indonesia. Bangunan di dalamnya berbentuk segi delapan dan terdiri dari 7 tingkat yang semakin mengecil hingga puncaknya. Pada tingkat pertama digunakan untuk sembahyang, serta terdapat patung Dewi Kwan Im dengan tinggi sekitar 5,1 m. Mulai tingkat kedua hingga keenam dipasang patung Dewi Kwan Im yang menghadap empat penjuru mata angin. Khusus tingkat ketujuh dipasang empat patung Amitaba. Serta di bagian puncaknya terdapat stupa.


 
Mengelilingi bangunan pagoda, terdapat lima patung yang masing-masing mempunyai makna tersendiri.


Selain itu, tampak 2 gazebo yang mengapit di kanan dan kirinya.


Agak turun dari bangunan Pagoda, Anda akan menjumpai patung Budha yang sedang tidur. Di lokasi yang sama, rencananya akan dibangun patung Budha setinggi 36 m yang terbuat dari perunggu.




Dhammasala


Bangunan mencolok lainnya yang tidak jauh dari pagoda adalah Dhammasala Vihara Buddhagaya Watugong. Diresmikan pada tanggal 3 November 2002 oleh Gubernur Jawa Tengah pada masa itu. Lainnya halnya dengan pagoda, bangunan ini berbentuk segi empat yang terdiri dari dua lantai. Lantai pertama digunakan sebagai aula, dan lantai kedua digunakan sebagai Dhammasala.



Pada lantai dua, di sekeliling Dhammasala terdapat relief paticasamupada. Yaitu relief yang menceritakan kehidupan manusia dari lahir hingga meninggal.


Setelah masuk ke dalam Vihara, terdapat patung Budha berwarna emas sedang duduk dalam ukuran besar.



Fasilitas lainnya
Selain Pagoda Avalokitesvara dan Dhammasala, juga terdapat taman bacaan masyarakat. Diresmikan pada tanggal 18 Maret 2007 oleh Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama pada masa itu. Adapun koleksi buku yang tak seberapa banyak. Kitab suci Tripitaka dalam bahasa Inggris dan bahasa Pali, serta miniatur patung Budha yang diletakkan di dalam lemari kaca.


Terdapat delapan buah bangunan yang berbentuk rumah panggung. Keseluruhan dindingnya terbuat dari kayu. Mungkin tempat ini yang disebut-sebut sebagai cottage atau penginapan.


Taman bermain anak. Seperti ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, dan kursi putar.




Jika ingin berwisata di tempat ini, hendaknya berbuatlah yang sopan dan menghargai sesama.
Oh ya, untuk biaya masuk ke Vihara Buddhagaya Watugong adalah sukarela.

Bonus : View Semarang bawah :D
 

2 komentar:

  1. Aku kalau dari Semarang sering lewat aja dari sini :-D

    BalasHapus
  2. kebetulan pernah main kesini, tapi gak sampai blusukan sedetail mba nih. keren banget artikelnya.. mampir juga mba ke blog saya disini : wisata semarang

    BalasHapus

Terima kasih dan selamat datang kembali :)