Jogja lagi! Lagi-lagi Jogja!
Kawasan Prambanan merupakan tujuan utama
saya jalan-jalan kali ini (27 September 2015). Apa sih yang ditawarkan di sini? Apalagi kalau bukan
Candi Ijo. Tujuan pertama, yang sebetulnya di bulan Agustus lalu sudah pernah
ke sini tapi cuma numpang lewat. Hanya dengan menuliskan identitas nama dan
alamat di buku tamu, pengunjung sudah diizinkan memasuki kawasan candi. Alias gratis.
Candi Induk dan 3 Candi Perwara |
Penamaan sebuah candi didasarkan pada 3 hal.
Pertama, berdasar legenda yang dikenal masyarakat. Kedua, berdasar penyebutan
yang ada di dalam prasasti. Dan ketiga berdasar lokasi candi itu berada.
Kenapa
diberi nama Candi Ijo?
Kompleks percandian bercorak Hindu ini
dinamakan sesuai lokasinya yakni berada di lereng bukit padas yang bernama
Gunung Ijo.
Candi Ijo terletak di Dukuh Groyokan, Desa
Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Berada 4
kilometer arah tenggara dari Istana Ratu Boko, atau sekitar 18 kilometer arah
timur kota Yogyakarta.
Situs Candi Ijo sendiri berada di ketinggian
375 dpl dan merupakan candi tertinggi yang berada di Kawasan Prambanan.
Secara keseluruhan, kompleks candi merupakan
teras-teras berundak dengan bagian terbawah di sisi barat dan bagian tertinggi
di sisi timur.
Kompleks candi utama menempati bagian di
sisi timur dengan candi induk menghadap ke arah barat.
Candi Induk |
Pintu Candi Induk |
(Seperti) Jendela di Candi Induk |
Di depannya berjajar 3
candi perwara yang menghadap ke timur. Candi perwara yang di tengah melindungi
arca lembu Nandini, kendaraan Dewa Syiwa.
Candi Perwara |
Arca Lembu Nandini |
Sedangkan di sisi barat, masih banyak
terdapat reruntuhan candi yang belum selesai dipugar. Diperkirakan reruntuhan
itu berasal dari sekumpulan candi perwara.
Untuk mengunjungi Candi Ijo, lebih baik
menggunakan kendaraan roda dua karena jalan menuju candi cenderung sempit. Cek kesehatan
kendaraan yang akan digunakan, karena selain sempit, medan yang harus ditempuh juga
sangat menanjak dan berlubang di sana-sini.
Waktu terbaik untuk mengunjungi Candi Ijo
adalah saat matahari terbenam. Karena di bagian barat, akan disuguhi sebuah
pemandangan bentang alam Yogyakarta dari ketinggian. Katanya sih Bandara Adi
Sucipto juga terlihat dari sini.
No pic = Hoax :P |
Setelah cukup puas dengan Candi Ijo,
berbekal informasi dari security saya melanjutkan perjalanan menuju Candi
Banyunibo. Tunggu posting selajutnya yaa.. :)
Teks : Wikipedia dan papan nama di Candi Ijo
Kalao pas musim kemarau namanya jadi gunung coklat dong, nggak gunung ijo lagi, wekekek. Eh, tapi bener itu runway-nya bandara Adisucipto keliatan kok dari sana. Persisnya dari puncak tangga masuk ke kompleks candi utama.
BalasHapusheheh bener kata mas wijna gunung coklat hehehe
BalasHapusWah saya baru tau mengenai keberadaan candi ini mbak :D
BalasHapussemangat besok kalau ada rejeki saya kunjungi ..
Gak ngajak-ngajak nich,,,
BalasHapus