Kau tahu apa itu LDR?
Benar, Long Distance Relationship
Sebuah hubungan yang mengutamakan
komunikasi bukan ego dan gengsi
LDR itu semacam available,
tapi terikat komitmen.
Semacam punya gandengan untuk dipamerin, tapi single.
Aku pernah dua kali berpacaran jarak
jauh. Yang pertama cuma beda provinsi aja tapi masih satu pulau. Hasilnya,
GAGAL!
Stop ya, jangan bahas yang ini lagi.
Ntar ada yang tersinggung :p
Yang kedua udah beda pulau,
alhamdulillahnya masih di Negara yang sama. Ya walaupun terhalang perbedaan
waktu 1 jam, terhanyal signal operator selluler pula. Hasilnya, GAGAL juga.
Kenapa? Setelah instrospeksi diri,
banyak masalah dalam LDR yang kebanyakan berasal dari aku sendiri. Orangnya
yang ada di dalam hubungan jarak jauh itu sendiri, bukan keadaan atau
faktor-faktor lain yang ada di sekitarnya.
Iya, faktor utama penyebab kegagalan Long Distance Relationship adalah
pelakunya.
Yang satu maunya minta dihubungin
terus, yang satu pengen bebas sama orang-orang yang lain. Bahkan kadang kalau enggak
dihubungin duluan, nggak pernah menghubungi. Kalau keduanya nggak ada yang
ngalah ya hancurlah hubungan yang mereka bangun. Udah jauhan, marahan pula. Kan
enggak enak.
Bisa dibilang masalah komunikasi
adalah ukuran berhasil atau gagalnya dalam Long
Distance Relationship.
Maaf ya Sagittarius, dulu aku masih
labil. Sering ngambek nggak jelas. Bahkan [sok-sokan] minta putus. Pas beneran
ditinggalin, nyatanya enggak bisa move on.
Bertahun-tahun. Sampai detik ini aku menuliskan kalimat-kalimat ini, aku masih
terlalu sering menangis merindukanmu. Maaf.
Tanpamu, hidup harus terus berjalan.
Dengan perpisahan tanpa selamat
tinggal darimu, aku belajar untuk tidak meledak-ledak. Aku belajar untuk nggak
egois. Ternyata nggak egois sama diri sendiri aja susah, apalagi sama orang
lain. Tappi aku mau berubah, bukan semata-mata demi kamu tapi demi diriku
sendiri.
Aku pernah berfikir, jika suatu saat
nanti aku dan kamu bertemu di suatu tempat pada suatu waktu, akankah kamu atau aku
yang akan menyapa terlebih dahulu?
Jika kau lebih memilih untuk tetap
pergi meski aku meminta kau kembali.
Jika kau terlebih dahulu memikat janji
suci bersama perempuan lain.
Aku masih akan tetap belajar. Belajar bagaimana
mengikhlaskan seseorang yang selalu kusebut namanya dalam diamku, untuk bahagia
bersama dengan orang yang telah dipilihnya.
Seandainya ada yang nanya, dua kali
gagal LDR apakah kapok?
Enggak sih. Kalaupun besok-besok
diberi kesempatan buat LDR lagi, mungkin Allah memang kasih jalan terbaik
buatku dengan belajar melalui kesalahan-kesalahanku terdahulu.
Salut buat Mbak yang udah dua kali menjalani hubungan jarak jauh alias LDR, saya sendiri juga menjalai hubungan demikian.
BalasHapusAlhamdulillah sejak menjalani hubungan jarak jauh sejak 2009 sampai sekarang, aku dan doi tetap memegang komitmen.
Banyak banget aral yang harus dilewati, mbak haaaa.
BalasHapusDinikmati dan berpikir positif :-D