Berbekal rasa penasaran sebulan lalu saat mudik
diiming-iming “deket sini ada curug lho,
bagus”. Jadilah hari ini (15/08/2015), ketika aku kembali lagi ke Jogja tercinta tidak
aku sia-siakan mengunjungi tempat tersebut.
Namanya Curug / Grojogan / Air Terjun Lepo. Terletak
di Ds. Pokoh I, Kec. Dlingo, Kab. Bantul, Yogyakarta. Sepertinya air terjun di sini
memang belum se-terkenal Air Terjun Sri Gethuk di Playen. Minimnya papan
petunjuk ke lokasi serta jalan yang belum bagus-bagus amat, memang menjadi
kendala yang cukup serius bagi pengunjung yang ingin mblusuk ke air terjun ini.
Untungnya, aku ditemani sama keponakan. Nggak jadi nekat nyari air terjun Lepo
ini sendirian. Kalau sendirian, pasti dijamin kesasar. Hehee.
Untuk mengunjungi air terjun ini, lebih baik
menggunakan kendaraan roda 2. Jika menggunakan mobil bisa sih, tapi sepertinya
akan kesusahan karena jalan untuk menuju lokasi sangat sempit. Dikenai parkir
Rp 2.000,- untuk roda 2 dan Rp 10.000,- untuk roda 4. Tempat parkirnya sendiri berada di halaman rumah warga.
Melewati jalan setapak dan anak-anak tangga yang
sepertinya baru dibangun, akhirnya sampailah di kolam pertama. Eh tapi sebelum
masuk ke lokasi air terjun, sebaiknya menyumbang seikhlasnya, itung-itung buat perbaikan
sana-sini biar tempat wisata tetap nyaman.
Sugeng Rawuh |
Nyumbang seikhlasnya, nggih... |
FYI, air terjunnya nggak cuma satu saja. Selain
kolam / air terjun tingkat pertama, mungkin masih ada dua air terjun lagi di
bawah. Karena sambil ngawasin keponakan yang berburu ikan-ikan kecil di air
terjun kedua, jadinya aku nggak explore
lebih banyak lagi. Tempat ini cenderung sepi. Sore itu, hanya ada 3 rombongan
termasuk aku dan keponakan.
Pada saat musim kemarau panjang seperti ini,
debit air yang mengalir sangat sedikit. Tapi tidak mengurangi cantiknya
pemandangan air terjun itu sendiri. Masih nice
lah untuk difoto :D
Yang paling menarik minat dan foto-able banget yaitu kolam penampungan
air dibawah air terjun yang ala-ala Blue Lagoon. Warnanya agak-agak hijau
kebiruan, padahal airnya ya seperti air bening pada umumnya. Kok bisa?
Air terjun tingkat pertama |
Air terjun tingkat kedua |
Di bawah sana ada air terjun lagi |
Setelah puas dan hampir sore, kami pulang.
Menurut
informasi di internet, masih ada air terjun lagi di Dlingo. Kalau nggak salah
namanya Air Terjun Randusari. Adakah yang lokasi tepatnya? Boleh dong di-share :D
Ingin mengunjungi Curug / Grojogan / Air
Terjun Lepo ? Mari kutunjukkan rute yang bisa dilewati:
Karena aku bukan asli anak Jogja, jadi cuma bisa
membantu kasih ancer-ancer lewat Bukit Bintang. Dari Bukit Bintang naik melewati
gapura batas kabupaten Gunung Kidul, sampai di perempatan Patuk (yang ada
polseknya) belok kanan ke arah Dlingo. Ikuti jalan besar menanjak melewati Watu
Amben, terus hingga perempatan beringin (kalau lurus ke hutan pinus Mangunan /
Imogiri, kalau ke kanan balik lagi menuju Bantul lewat Cinomati) silakan arahkan kendaraan belok ke kiri
arah Dlingo. Ikuti jalan raya hingga bertemu pertigaan. Belok kanan lagi menuju
Dlingo (jangan ke kiri karena akan sampai di Playen / Paliyan). Sampai di daerah
yang (sepertinya) bernama Temuwuh, carilah kantor kecamatan Dlingo di kiri
jalan. Arahkan kendaraan lewat jalan di sampingnya, pokoknya kalau melewati SMA
N 1 Dlingo berarti sudah benar. Lurus terus ada lapangan di ujung perempatan,
ambil saja jalan yang lurus. Medan jalan akan berubah menjadi turunan dan cor
blok. Tapi tenang, sampai di sini sudah ada papan petunjuknya hingga di
parkiran.
No pic = Hoax (katanya...) :P |
***
Update 30 Agustus 2015
Akhirnya ke Jogja lagi dalam rangka menghadiri
acara pernikahannya temen.
Sore ini, setelah dipikir-pikir mau kemana
akhirnya mengarahkan kendaraan menuju Grojogan Lepo (lagi). Dibanding kunjungan
sebelumnya, sore ini lebih ramai pengunjungnya. Kebanyakan anak-anak remaja
yang berfoto-foto. Tidak kusia-siakan lagi, mumpung datang sendirian, langsung
menuju air terjun paling bawah.
Jadi di Grojogan Lepo ini semacam air terjun
bertingkat. Makin ke bawah makin bagus bentuk batuannya. Sayangnya, di musim
kemarau panjang debit airnya sangat-sangat sedikit. Malah bisa dibilang hampir
habis.
Di lokasi yang bawah ada bambu buat meniti loh, lebih seru :-D
BalasHapus