Mudik ke Jogja rasanya nggak lengkap tanpa
wisata ke ‘kota yang selalu dirindukan’ itu. Liburan yang awalnya saya
rencanakan untuk keliling Jogja, ternyata menghasilkan keputusan yang beda. Alasannya
simple, nemu spot wisata yang
kayaknya menarik untuk dikunjungi…
Kebetulan saya dan Ibu numpang nginep di
rumah saudara yang bertempat tinggal di Bantul. Di perjalanan, nemu papan
petunjuk seperti gambar di bawah ini nih. Seketika langsung mikir “wah, harus
ke sana pokoknya” :D
Namanya Puncak Becici. Terletak di kawasan
hutan lindung RPH Mangunan Jl. Imogiri – Patuk KM 13, Dusun Gunung Cilik, Desa
Muntuk, Kecamatan Dlingo, Bantul, Yogyakarta. Namanya saja yang Puncak Becici,
tetapi untuk menuju ke puncaknya hanya jalan kaki membutuhkan jarak kurang
lebih 200 meter dari tempat parkir melewati hutan-hutan pinus. Jangan takut
tersesat, karena sudah ada jalan setapak dan petunjuk jalan untuk naik ke puncak
ataupun pada saat turun.
Biaya yang dikeluarkan untuk berwisata di
tempat ini sangat murah. Cukup membayar parkirnya saja sekitar Rp 3.000,- (pada
saat lebaran) atau katanya pada hari-hari biasa hanya dikenai parkir Rp 2.000,-
untuk kendaraan roda dua. Saya? Jalan kaki dari rumah saudara (deket banget
soalnya, cuma selisih 1 rumah aja dari pintu masuk) jadinya gratis masuk dong.
Walaupun murah, tapi nggak murahan. Meskipun
objek wisata ini dibangun dari swadaya masyarakat sekitar, tetapi pada saat
saya mengunjungi di bulan Juli 2015 sudah seperti layaknya objek wisata pada
umumnya. Sudah dibangun toilet, gazebo-gazebo yang sederhana, juga ada
kursi-kursi kecil yang terbuat dari batang pohon dan ada juga penjual makanan
kecil.
Mirip di Kalibiru - Kulon Progo kan? |
Dari Puncak Becici, kita bisa melihat
pemandangan hamparan kota Yogyakarta dari ketinggian yang saya sebut Bantul
lantai 2. Jika ingin berfoto layaknya di Kalibiru – Kulonprogo, Puncak Becici menawarkan
gardu pandang / rumah pohon yang bisa dipanjat pengunjung tanpa ditarik biaya
sepeser pun. Banyak yang berfoto di sini dan harus antri jika pengunjungnya penuh.
Mungkin lebih bagus pemandangannya kalau menikmati sunset di Puncak Becici.
Pengunjung yang ini berwisata di Puncak
Becici, bisa melalui 2 rute dari Yogyakarta:
1.
Melewati Jl. Imogiri Timur – sampai di
pertigaan Pasar Imogiri belok ke kiri ambil petunjuk arah kebun buah Mangunan (bukan
arah Siluk Panggang). Setelah itu lurus terus ketemu pertigaan ambil ke kanan
masih arah kebun buah Mangunan (bukan lurus karena akan bertemu makam Imogiri).
Mulai dari sini, jalanan akan menanjak dan berkelok-kelok melewati hutan pinus
Mangunan yang sudah terkenal itu. dan sampai di pertigaan, ambil arah kiri ke
Puncak Becici, umumnya masyarakat sekitar situ sudah tahu kalau kalian ingin
bertanya. Puncak Becici berada di sebelah kiri jalan.
2.
Melewati Bukit Bintang – setelah jalan
menanjak Bukit Bintang maka akan tiba di perempatan Ngoro-oro, belok ke kanan
arah Dlingo jalan kecil di samping Polsek Pathuk (jangan lurus ke arah Wonosari,
jangan pula belok kiri ke Nglanggeran). Ikuti jalan besar dan lurus terus
melewati wisata Pandeyan Watu Amben. Sampai di perempatan setelah lapangan
Terong, akan bertemu pohon beringin besar. Lurus saja ke arah Mangunan. Ada
juga petunjuk arahnya juga. Puncak Becici berada di sebelah kanan jalan.
Himbauan untuk pengunjung, hendaknya tidak
membuang sampah sembarangan. Pagi-pagi saya ke sana ada mas-mas yang
bersih-bersih dan mengambili sampah yang ditinggalkan pengunjung di sekitar
puncak. Kan kasian, padahal sudah nggak disuruh bayar biaya masuk lhoo. Tidak
boleh juga melempar benda apapun ke jurang, apalagi melempar mantan *upss :D
Untuk dikunjungi lagi? Aku sih, YES! Tapi
pas sunset ya. Yuuk…
Wah, rumah saudaramu pelosok Bantul juga ya mbak? Klo dari kota Jogja naik-naik ke puncak gunung itu jalannya. Saya pertama kali ke sini sekitar tahun 2010 dan belum sebagus sekarang. Semoga saja ke depannya nggak kotor sama sampah terutama mantan yang dibuang. Eh? :D
BalasHapusIya mas, kalo mau nginep di Dlingo tingal pilih mau lewat Imogiri, Hargo dumilah, atau yg paling ekstrim lewat cino mati :D
HapusWalah keren juga udah ke Becici haaa. Aku masih ingat sampai saat ini tulisan tentang Puncak Becici diblogku masih banyak yang baca. Benar-benar indah walau sekarang sudah bersolek dan ramai.
BalasHapus