Rabu, 04 Februari 2015

Novembermu - Novemberku


Untuk seseorang yang pernah kusebut b**

Mengenalmu adalah salah satu keajaiban dari Tuhan yang aku miliki. Aku masih tak menyangka bisa mengenalmu. Satu dari sekian manusia 'biru' yang bermukim di sekolahku. Aku bilang manusia 'biru' karena tanda jurusan di lenganmu yang berwarna biru. Manusia teknik dengan mayoritas cowok-cowok gagal keren.

Pertama kali mengenalmu, kupikir tak akan bisa dekat denganmu. Sama seperti manusia-manusia lain yang hanya mengenal melalui sosial media. Ngobrol, komentar, begitu seterusnya, berulang-ulang. Seperti November pertama kita, kamu menyapaku hanya tentang suasana magang di Kalimantan. Basa-basi yang sudah biasa. Setelah itu, kamu entah kemana, tak ada kabar tentangmu dan aku memang tak peduli. Orang-orang kan memang datang dan pergi sesuka hati.

Hingga November kedua, kamu benar-benar datang menawarkan pertemanan yang tulus meski di dunia maya. Kita semakin intens berkomunikasi, yang baru aku tahu kalau sebenarnya kita mengenyam pendidikan di tempat yang sama. Yang aku sebut di awal tadi, manusia 'biru', ya kamu itu salah satunya. 4 tahun di bawah atap sekolah yang sama, kita tak pernah mengenal sama sekali. Baru setelah lulus, kita saling sapa itu pun melalui sosial media. Kadang kita berbalas sms atau telepon jika ada waktu luang. Memang benar, sosial media mendekatkan kamu yang jauh di seberang pulau sana.
 
Aku pun masih tak menyangka jika rasaku dan rasamu akan menjadi satu. Malam itu kau bisikkan permintaan untuk menjadi kekasihku melalui saluran telepon, aku sudah pasti mengiyakan ajakanmu. Kata temanku, seperti membeli kucing dalam karung. Aku dan kamu belum pernah bertatap muka sama sekali. Tapi aku sudah terlanjur nyaman denganmu, mau gimana lagi dong?

Dan aku takjub dengan pertemuan pertama kita. Setelah berputar-putar susah payah mencarimu di tempat janjian kita yang ramai, akhirnya kau nampak di hadapanku. Aku bertemu dengan sosokmu yang benar-benar nyata - yang selama ini hanya bisa kupeluk melalui udara. Seketika aku berjanji pada diriku sendiri aku tak akan pernah melupakan pertemuan pertamaku denganmu. Jadi, dalam surat "For The First Time In Forever" ini aku kirim spesial untukmu.

Pahit dan manis hubungan pernah kita kecup mesra berdua. Sayangnya, belum genap satu tahun, kau memutuskan menyerah. Meninggalkanku seorang diri di bandara, tanpa mau kau menolehkan muka lagi. Kau anggap aku hanya masa lalu dan tak pernah menemuiku yang menunggumu.

Satu setengah tahun sudah cukup rasanya memendam rindu padamu. Aku kembali menghubungimu tepat di November ke-22 ulang tahunmu. Syukurlah, kamu tidak menolak kehadiranku, tidak lalu pergi meninggalkanku begitu saja. Maafku dan maafmu menjadi satu, tanda pertemanan dimulai kembali. Ah, aku jadi ingat perkenalan yang saling canggung diantara kita dulu. Bedanya, kamu makin dewasa. Sms-sms mu masih selalu kutunggu, walaupun aku yang harus menyapamu duluan sih.
Dan tak bisa dipungkiri rasa terhadapmu belum berkurang.

Terima kasih sudah menjadi orang pertama dengan pertemuan serta kisah cinta yang unik dan tak terlupakan.
Terima kasih sudah menjadi mantan yang kedewasaannya patut diacungi jempol. Aku tidak menyesal pernah menjadi masa sepuluh bulanmu.

Jika setiap pertemuan butuh perpisahan, bisakah pernyataan itu diubah menjadi "pertemuan TIDAK BUTUH perpisahan"?
Dan jawabanmu waktu itu...
Gak bisa b**, pasti tetep berpisah, yang bener tu bagaimana mengundur perpisahan sampai ajal yang turun tangan.
**Ciee jarang-jarang lho kamu ngomong begitu :p

Jika kita ditakdirkan untuk bersama, semoga ditunjukkan selalu jalanku untuk tetap bisa menikmati senyummu.



NB: Mbak pos yang cantik, kirim salam rinduku untuk dia yang jauh di sana ya. Dia nggak punya twitter buat di-mention sih, kudet ya? Hihii. Aku bisa sih kirim sms, tapi aku enggan :p
Oh ya, tolong 'amin' kan doaku agar dia kembali secepatnya :')





Dibuat untuk #30HariMenulisSuratCinta Hari ke-6

1 komentar:

  1. amiiiiinn, semoga memang dia yg diciptakan untuk kamu yaaa
    semangaaattttt

    BalasHapus

Terima kasih dan selamat datang kembali :)