Untuk
lelaki paling WOW dalam hidupku,
"Hai,
apa kabar?" begitulah aku menyapamu. Dengan ragu-ragu dan penuh harapan.
Kadang aku menyelipkan "kamu sehat?" ketika yang sebenarnya ingin aku
sampaikan adalah "kapan kamu menemuiku?". Aku terlalu munafik jika
mengatakan tidak merindukanmu. Aku membohongi diriku sendiri jika tak mengakui
ada namamu dalam setiap percakapanku dengan Tuhan.
Kata
orang, cinta adalah pengorbanan. Ya, tentu saja itu benar karena aku rela
mengorbankan keegoisanku jika merindukanmu. Aku menahan segala keinginan untuk
menghubungimu, kukira aku sudah tidak menjadi prioritas dalam komunikasimu. Aku
menahan semua prasangka buruk yang kerap kali mampir, tentang perempuan lain
diluar sana yang bisa saja dengan mudah kau dekati. Karena kau terlalu jauh,
tak terjangkau olehku.
Serta
aku berusaha semulus mungkin mengubah sifat-sifat yang menurutmu buruk pada aku
yang dulu. Ya, aku sepakat bahwa cinta memang tak punya logika. Apalagi
menjadikanmu rumah dimana hatiku ingin selalu pulang. Tanpa menyadari, aku
hanya kepingan masa lalu yang telah kau buang.
Kadang
aku ingin berhenti. Tak jarang pula aku lelah menanti. Tapi kenangan-kenangan
manis bersamamu dalam hitungan bulan - yang tak lebih dari jari tangan - saja
mampu mengembalikan semangat mencintaimu. Kenangan-kenangan itu seolah melekat
erat di otakku. Kenangan kita, iya aku dan kamu. Kamu yang pernah mengucap
ratusan rindu kepadaku, dulu.
Surat
ini aku buat dengan tidak romantis. Aku memang tak pandai mengumbar kalimat
cinta untukmu. Tapi aku mampu menunggumu kembali merengkuhku.
Betapa
cinta bisa membuat seseorang menunggu dan bersetia begitu lama, ya?*
Selamat
bekerja untuk seseorang yang berada di bawah langit yang sama denganku, namun
jauh di seberang pulau sana. Eh, iya kan lagi kerja? :D
Dari
aku yang masih menunggu pesanmu.
Menunggu
kabar kepulanganmu ke kota kelahiranku juga sih sebenarnya. Nggak apa-apa kan?
*quote diambil dari cerita pendek Bernard Batubara -
Seorang Perempuan di Loftus Road
Dibuat untuk #30HariMenulisSuratCinta
Hari ke-3
waw, suratnya dari tulisan bara ya? mungkin butuh cantumkan link asli tempat kamu ambil datanya yaa
BalasHapussemangaaattttt
Maksudnya quote yg ini aja mbak..
Hapus"Betapa cinta bisa membuat seseorang menunggu dan bersetia begitu lama, ya?"
Jarang-jarang nemu surat puitis gini, hebat kak :)
BalasHapus