Untuk lelaki perokok yang
pernah memikat hatiku,
Jatuh cinta kepadamu adalah
hal yang tidak pernah bisa aku jelaskan dengan gamblang.
Aku pernah bilang aku tidak
menyukai bau asap rokok. Aku tidak menyukai orang-orang perokok macam kau ini. Tapi
entah kenapa mau-maunya saja aku membenarkan rasa yang aku rawat kepadamu.
Ah, cinta memang datangnya
tidak bisa diatur.
Cinta tidak bisa disalahkan
pula.
Kamu yang membuatku bahagia
dengan apa adanya kamu. Kamu yang pernah menyayangiku dengan sepenuh hatimu.
Namun sungguh, aku tak suka lelaki perokok macam kau ini. Tapi aku bisa apa
jika cinta pernah nyata adanya? Mengelak? Tidak akan pernah bisa.
Terkadang kita tak bisa
memilih – kepada siapa dan seseorang yang bagaimana – kita akan menambatkan
hati. Karena cinta datangnya tidak terduga. Tumbuh di hati dengan begitu saja. Meskipun
mulut berkata “tidak”, kadang hati membenarkan “iya, sesungguhnya aku mencintainya”.
Dari aku yang tak pernah bisa
melupakanmu.
Dibuat untuk #30HariMenulisSuratCinta
Hari ke-4
aw, cinta suka menutup mata telinga ya, kadang nuranipun tak didengarnya. semoga bersatuuu. semangaaattttt
BalasHapus