Jalan-jalan ke #FKY26

Jadi ceritanya hari Minggu tanggal 24 Agustus 2014 kemarin aku pengen banget ke Jogja. Acara di kota itu menggiurkan untuk disaksikan, contohnya Festival Kesenian Yogyakarta, Pasar Kangen, dan lain sebagainya. Berangkatlah aku dari Semarang jam 7 pagi. Niatnya sih subuh jam 5 udah berangkat, tapi kesiangan. Setelah persiapan beres, cuss Jogja naik motor. SENDIRIAN. Oh ya, persiapannya nggak repot-repot amat, cuma bawa dompet, hp, kamera, tas kecil. Udah itu aja, karena nggak ada rencana buat nginep.

Perjalanan Semarang – Jogja via Magelang aku lebih suka lewat jalur alternatif Grabag. Kenapa? Soalnya nggak macet, nggak banyak truk-truk yang lewat, adem pula hawanya. Jadi cuma ada jalan kecil (2 mobil muat kok) di tengah-tengah hamparan sawah. Sambil lihat-lihat pemandangan sekitar, biar nggak terasa capeknya.

Nih yang bikin aku penasaran banget, gunung apa ya namanya? Dari sekitar pasar Grabag kelihatan jelas banget.

Sekitar 1 jam melewati jalur alternatif, maka sampailah di pertigaan kota Magelang. Ambil kiri untuk menuju Jogja! Jalan tembus ini cuma ada satu-satunya sih kayaknya, kira-kira 3 kilometer sebelum alun-alun Magelang.

Jam 10-an menginjakkan kaki di Malioboro. Beuuuhh panasnya kota Jogja kebangetan, nggak beda jauh sama Semarang. Padahal di daerah atas seputaran Bukit Bintang, mungkin jam 10 pagi panasnya belum terlalu menyengat.

Rencana pertama gagal. Nggak jadi nonton festival Gerobak Sapi di stadion Maguwoharjo, Sleman. Karena udah terlanjur sampai di tengah kota Jogja, mau balik lagi ke Sleman udah males banget panasnya. Jalan-jalan dan istirahat sebentar di Malioboro, kemudian lanjutin jalan ke pasar Ngasem.

 

*Ini dokumentasi bulan Maret 2014 ^_^

Berbekal smartphone dan aplikasi maps, kutelusuri jalan menuju Tamansari. Nah, akhirnya nemu gerbang yang bertuliskan FKY 26. Gerbangnya Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) udah nggak asing karena berkali-kali muncul di internet. Unik sih. Hiasannya berasal dari kukusan (tempat masak nasi jaman dulu) yang di-cat berwarna-warni. Sayangnya, banyak yang parkir di depan gerbang, jadi berkurang keunikan dan kecantikannya.

Gerbang #FKY26

Setelah parkir motor di dalam pasar, aku mulai menyusuri sekitar. Hiasan-hiasan di langit-langit pasar Ngasem unik. Berasal dari anyaman bambu yang berwarna-warni. Di dalam ada lampunya, jadi kelihatan mewah kalau nyala di malam hari. Adapun stand-stand yang berpartisipasi dalam FKY 26 kali ini. Diantaranya beberapa penjual buku-buku lama, kaos-kaos khas Jogja, pernak-pernik unyu, dan lain sebagainya. Kalau bingung, bisa kok tanya-tanya di bagian pusat informasi. Dijaga sama mbak-mbak cantik yang nggak berhenti ngoceh depan microphone *piss* nggak jauh dari panggung.

 

 

Karena aku datang pas siang hari, jadi panggung hiburannya masih sepi. Pengunjungnya juga belum membludak. FKY 26 juga bakalan rame disemarakkan dengan beraneka macam lomba. Nih, jadwalnya ada disini nih klik aja http://infofky.com/

Panggung #FKY26

Pernak-pernik unyu

Seni handmade

 

Stand buku

Disana aku ngincer stand Indie Book Corner, mau beli buku “Angsa-angsa Ketapang” sayangnya tengah hari belum buka. Yahh, kecewa. Harus nih bulan depan kesini lagi. Hehee :D

Pagelaran Festival Kesenian Yogyakarta yang ke-26 ini rencananya akan dibuka sampai tanggal 9 September 2014. Yang belum datang, buruaaan…

***

6 September 2014 aku ke Jogja lagi. Berangkat dari Semarang sekitar pukul 2 siang. Mampir ishoma di Sleman. Dan malamnya berkunjunglah kami bertiga ke FKY. Ya, waktu itu malam Minggu. Udah kebayang penuh sih, tapi nggak begini-begini banget kali…

Lautan manusia -_-

Disini aku beli buku puisi yang aku incer sebelumnya. Alhamdulillah kesampaian juga akhirnya. Menikmati jajanan dan es teh serta mengabadikan suasana. Hehee :)

Hampir menjelang jam 9 malam, aku pulang. Pengennya sih jalan-jalan lagi, tapi berhubung aku nginep di Gunung Kidul yang tempatnya sepi banget, jadi nggak berani pulang larut.

Rekan se-perjalanan :)

*Baca juga Dari Bantul Expo hingga Gor Klebengan Sleman :)