Hai kamu,
Iya kamu yang sempat melengkungkan
senyum di bibirku. Membuat pelangi dalam hatiku setelah hujan badai. Aku masih
ingat perkenalan pertama kita. Aku mulai ‘nyaman’ bercakap denganmu melalui dunia
maya. Kau meyakinkan hatiku bahwa kau bisa membuatku tak akan menangis (lagi).
Hari demi hari berganti minggu,
lalu bulan. Kau telah menemukan seseorang untuk jadi tambatan hati. Lalu bagaimana
denganku yang setiap hari menunggumu menyapaku terlebih dahulu? Atau merindukan
hal sekecil apapun darimu? (Oh ya, waktu itu kita belum pernah bertemu sama
sekali).
Source here |
“Kasih maaf bila aku jatuh cinta. Maaf bila saja ku suka. Saat kau ada
yang punya.
Haruskah ku pendam rasa ini saja. Ataukah ku teruskan saja, hingga kau meninggalkannya dan kita bersama” – Lirik orang ketiga by Hivi!
Haruskah ku pendam rasa ini saja. Ataukah ku teruskan saja, hingga kau meninggalkannya dan kita bersama” – Lirik orang ketiga by Hivi!
Aku tahu, aku salah pernah
jatuh hati pada orang yang sudah memilih orang lain untuk melengkapi hidupnya. Apakah
salah jika hatiku memilihmu? Aku pernah berjanji tidak akan mengusikmu
bersamanya. Tapi, kenapa kau makin dekat denganku? Bahkan lebih memilih
menelponku daripada dia kekasihmu. Hei, aku senang sekali.
“Ku menunggu.. Ku menunggu kau putus dengan kekasihmu. Tak
akan ku ganggu kau dengan kekasihmu. Ku kan selalu
disini untuk menunggumu” – Lirik ku menunggu by Rossa
Aku nggak munafik kalau aku
seneng akhirnya kau putus dengannya (jahat nggak sih?). Ah, aku nggak jahat
kok, hanya ingin kau memilih seseorang yang lebih baik daripada dia, yaitu aku.
Hahahaa. Lihatlah aku nggak akan menyakitimu seperti dia yang selingkuh tanpa
sepengetahuanmu.
Dan coba tebak gimana
perasaanku saat kau mengutarakan sebuah rasa yang ada di hatimu. Bahagia! Malam
itu rasanya seperti malam terindah yang pernah kulalui bersamamu. Malam dimana
kau ikrarkan janji untuk setia.
Meski kau ada jauh disana. Meski
kita terbentang ratusan kilometer. Terpisahkan lautan yang kejam. Aku percaya,
aku bisa bahagia bersamamu.
Long
Distance Relationship atau
hubungan jarak jauh. Sejak saat itu aku mulai akrab dengan perpisahan sementara.
Source here |
“Aku hanya pergi tuk sementara. Bukan tuk meninggalkanmu selamanya.
Aku pasti kan kembali pada dirimu. Tapi kau jangan
nakal. Aku pasti kembali.
Pabila nanti kau rindukanku didekapmu. Tak perlu kau
risaukan. Aku pasti akan kembali” – Lirik aku pasti
kembali by Pasto
Bertemu denganmu adalah sebuah
anugerah paling indah yang Tuhan berikan kepadaku. Banyak hal yang bisa kita
lalui bersama selama kau berlibur di Jawa. Banyak rindu yang terkikis dan
akhirnya makin menggunung lagi saat kau harus pergi kembali.
Hubungan jarak jauh memang
bukan perkara mudah. Krisis kepercayaan adalah salah satu penyebab retaknya
kita. Jujur, bagaimanapun juga aku nggak ingin semua itu terjadi. Sampai pada
akhirnya kau memutuskan untuk menjauh, makin menjauh.
Semua pengkhianatan masih
kuingat jelas dalam memori otakku.
“Apa harus putus dulu biar kau
tau rasa. Tanpa diriku harimu kan kusut. Maka dari itu cintai aku, yakini aku. Pasti
setia” –
Lirik apa harus putus dulu by Melly G
Aku inginnya kita masih selalu
sama-sama. Aku sudah memaafkanmu untuk sebuah sakit hati yang teramat perih. Tapi
kau malah memilih pergi. Bagaimana dengan janji kita dulu? Seolah kau melupakan
begitu mudahnya.
Kau pergi tanpa kata selamat
tinggal. Kau memutuskan hubungan ini secara sepihak. Kau menghilang. Dan aku
sempat menunggu kau kembali.
Source here |
“Perlahan-lahan kau menghilang. Berlari-lari kau ku cari. Terbayang-bayang
kau pun datang. Meski ku mereka-reka.
Belarut-larut kau meraju. Berlarut-larut ku merindu. Sampai
habis air mataku” – Lirik sampai habis air mataku by Novita
Dewi
Terima kasih untuk luka yang
menganga. Perih memang, tapi semua itu mengajarkanku untuk realistis. Apa sih
gunanya menangis dan merintih kalau memang kamu sudah tak mau lagi bersamaku?
“Sekarang aku tersadar. Cinta yang kutunggu tak kunjung datang.
Apalah arti aku menunggu. Bila kamu tak cinta lagi.
Dahulu kaulah segalanya. Dahulu hanya dirimu yang ada di hatiku.
Namun sekarang aku mengerti. Tak perlu ku menunggu sebuah
cinta yang semu” – Lirik Apalah (arti menunggu) by Raisa
Dulu, kamu pernah meninggalkan
dia untukku. Semoga saja kau tidak meninggalkanku untuk cinta yang lain lagi. Aku
memang pernah begitu menyayangimu. Sungguh. Tapi jika akhirnya kau memang bukan
seseorang yang menemani sisa hidupku. Aku ikhlas dengan takdir ini. Sudah cukup
1 tahun aku menunggumu dan kamu tak pernah kembali.
“Andai aku bisa. Ingin aku memelukmu lagi. Di hati ini
hanya engkau mantan terindah. Yang selalu ku rindukan”
– Lirik
mantan terindah by Raisa
Sepertinya satu-satunya cara untuk melupakanmu
adalah berhenti peduli segala sesuatu tentangmu. Meski tertatih, aku pun mampu.
Terima kasih sekali lagi mantan terindah. Kau mengajarkanku survive yang sebegitu besarnya.
Seandainya saja kita dipertemukan lagi di suatu
tempat, apakah kau akan menyapaku?
NB: Maaf ya kalau tulisan ini kebanyakan,
soalnya hatiku udah tercuri banyak olehmu.
Dari : Aku yang pernah menjadi separuh hatimu
pada tanggal 5 Juli 2012
*Tulisan ini diikutsertakan dalam giveaway #CatatanMantanPlayboy yang diselenggarakan oleh @NovelAddict_ bersama penulis
@triem_
sukses GA-nya
BalasHapuskirain mau cerita ttg lagu sheila yg "kisah klasik untuk masa depan" hho...
Semoga menang ya.. eh kalo berkenan monggo baca tulisanku yang ini http://kokohahmad.blogspot.com/2014/06/liebster-award.html
BalasHapus