Minjem gambar disini |
Kenapa aku nulis judul seperti itu? Karena dari sisi perempuan sendiri, aku merasa memang sebenarnya perempuan itu rumit. Dalam artian, rumit disini itu bukan complicated. Tapi, lebih ke-arah kemauan. Dia maunya ini, maunya itu, tapi kadang sulit menjelaskan apa maunya sendiri kepada orang lain. Hingga akhirnya mereka merasa kecewa sendiri
Buat
yang udah punya pacar *jangan lirik gue* pasti suatu ketika, perempuan juga
pengen dingertiin apa maunya. Masalahnya ada disini guys, perempuan itu nggak
pernah bilang dan nggak akan pernah mau bilang apa keinginan dia kepada
pasangannya. Lebih ke-pasangannya yang disuruh peka. Kalau pasangannya itu
nggak peka, mungkin dia bisa ngambek. Namun, nggak semua perempuan seperti itu,
hanya kebanyakan saja (lho?). Dan sebagai pasangan dari perempuan itu (baca:
laki-laki) sebaiknya banyak-banyaklah berkepala dingin untuk mengerti
sikap-sikap perempuan yang seperti itu. Syukur-syukur kalau pasangan kalian
memang nggak suka main-lempar-kode untuk dingertiin. Biar apa? Biar nggak
kebanyakan ribet mulu.
Ya,
itu memang karena kodrat perempuan itu makhluk Tuhan yang diciptakan sebagai
manusia yang terlalu kompleks.
Kalau
nggak suka dan udah nggak cocok lagi? Udah, putusin aja *eh
Putus ya? Mungkin kebanyakan dari sisi perempuan yang bilang “mendingan kita putus aja”. Perempuan berani mengungkapkan kalimat telak seperti itu, karena dirinya udah nggak mau berhubungan (komunikasi) lagi dengan pasangannya, udah nggak mau tersakiti lagi hatinya. Tapi, kadang dia juga nangis atas apa yang telah diucapkannya. Nangisnya perempuan itu karena dia udah nggak sanggup lagi memendam perasaan yang ada di hatinya. Dibalik nangisnya perempuan yang habis mutusin pacarnya itu, ada makna tersembunyi di dalamnya, perkataan maaf untuk mantannya (laki-laki yang baru diputus) dan harapan baru semoga kedepannya lebih baik dari yang sebelumnya. Klasik.
Jangan
salah, laki-laki juga kadang ada yang minta putus. Karena kubilang perempuan
itu manusia yang serba terlalu, makanya ia terlalu berani mengambil keputusan
untuk memutuskan ikatan hubungannya dengan cara ngomong langsung. Kalau
laki-laki gimana? Kebanyakan dia terlalu takut untuk mengungkapkannya, takut nyakitin hati perempuan, malahan
ada yang nggantung perasaan perempuannya, pelan-pelan menghindar, menghilang,
akhirnya lenyap. Itu lebih sakit, bro. Lo laki-laki atau banci?
Kalau
udah gitu, perempuan juga bisanya cuma nangis.
Asal
kalian tahu, kalau perempuan udah bilang cinta padamu wahai laki-laki. Jangan
dibilang itu konyol, mungkin pintu hatinya memang sudah tertutup untuk orang
lain. Selanjutnya dia akan menyerahkan semua perasannya padamu, mencintaimu
lebih, memberikan perhatian lebih. Jadi, jangan salahkan perempuan kalau dia
terlalu over protective terhadapmu.
Karena sifat perempuan memang seperti itu. Dia terlalu takut akan terjadi apa-apa
padamu, makanya dia sering mengingatkanmu walaupun hatinya perih diabaikan. Dia
takut hatimu tak lagi bersamanya saat kau tak sedang bersamanya, berjauhan
dengannya. Dia takut kehilanganmu.
Karena
perempuan itu kalau udah memiliki, pasti akan tulus menjaga dan merawatnya.
Tersenyum padamu seolah dia baik-baik saja atas hubungannya denganmu. Tanpa ada
yang tahu berapa banyak tetesan air mata bahagia, kesedihan, kekecewaan, dan
luka yang terpendam.
Jika
perempuan sudah tak memiliki ikatan lagi denganmu atau sudah putus. Mungkin perempuan
tidak cepat membuka hatinya lagi untuk laki-laki lain. Kalaupun sangat mudah
menggantimu, mungkin saja dia masih sangat ingin menghapus bayangmu dengan cara
menghadirkan orang yang ingin diubahnya menjadi sepertimu. Tapi, kukatakan lagi
nggak semua perempuan seperti itu. Sebenarnya dia terlalu susah jika harus
melupakan kamu, yang telah menjadi bagian dari hidupnya, yang pernah mewarnai
hari-harinya. Melupakan kamu yang udah sempat hadir di mimpinya, sama saja
mengingat hal yang belum pernah ia lakukan. Sulit. Dan yang mungkin akan mereka
lakukan itu adalah membiarkan kenangan tersebut menguap dengan sendirinya,
menyibukkan diri sendiri dengan tanpa mengacuhkanmu. Membiarkan bayangmu menyelimutinya
hingga ia benar-benar tak merasakan sakit olehmu. Hingga ia benar-benar dewasa
mengikhlaskanmu. Menyadari dirinya hanyalah sebagai tulang rusuk susu, bukan
tulang rusuk permanen.
Perempuan
itu, manusia yang serba terlalu.
Terlalu
memakai perasaan jika dibandingkan dengan laki-laki yang penuh logika. Terlalu
kompleks hidupnya daripada laki-laki yang lebih memilih cara yang simple.
Sederhana
saja, karena perempuan dan laki-laki dikodratkan untuk hidup saling
berdampingan. Saling mengisi satu sama lain dengan kelebihan dan kelemahannya
masing-masing. Bukan hanya menonjolkan sisi terbaiknya, tetapi saling
melengkapi untuk hidup di masa yang akan datang.
Ini
hanya sebagian opini, jangan dimasukin ke hati ya? :D
Salam.
Mengarang cantik di kantor, hari
Sabtu yang kelabu..
Bagus juga tuh :)
BalasHapusJangan lupa kunbalnya yaa :)
Farhan Blog : http://anggarafd.blogspot.com
Farhan Tips : http://anggarafd.wordpress.com
kok kamu tau banget soal perempuan mbak? haha "lha wong dia kan perempuan juga toh ya van* -_-
BalasHapusIya, saya kan perempuan -_-
Hapusheuheu... tapi dibalik ke-serba-terlalu-annya perempuan itu ada mutiara yang berbeda tiap perempuannya. :)
BalasHapuskok kamu tau sih apa yang aku pikirkan? kau baca pikiranku ya? hahaha *apasih?*
BalasHapustapi juga gitu ya, di balik "keterlalu"nya sifat perempuan, pasti nyalahin lakinya karena nggak ngerti sama sifatnya itu.
dan bener juga, selalu ada perasaan khawatir ketika kita lagi nggak sama dia, suka ada "negative thinking" gitu, tapi kata dosenku hapus pikiran" kayak gitu, biar nggak jadi kenyataan :)
Negative thinking itu pasti ada, cuma pinter2 nya kita aja biar ga berlarut-larut :D
Hapusbagaimana dengan perasaan laki2? apa perempuan mau tau perasaan dia ? (hanya sebuah pertanyaan sob) :)
BalasHapusditunggu kunjungn bliknya sama follback jngn lupa
Karena saya perempuan, makanya saya menuliskan ttg perempuan. kalau buat laki-laki, next time aja kalau udah begitu paham :p
HapusJadi dg mengatas namakan 'perempuan emang rumit' bisa seenaknya overprotektif ya mbak? Piss. :) salam kenal.
BalasHapus