Selasa, 18 Maret 2014

[Bukan] Surat Cinta



Untuk kamu,
Yang menyayangiku dengan sungguh…

Hai, apa kabar? Tentu baik-baik saja kan? Klasik ya pertanyaanku? Hehee..
Maaf, sebenarnya aku bingung harus memulainya dari mana. Sebenarnya aku juga nggak tahu mau ngomong apaan. Tapi berhubung “kepengen” ya udah deh aku tulis sepatah kalimat yang nggak tahu apakah bermakna atau tidak. Semoga suka ya? :D

Pertama, aku mau ngucapin terima kasih banget buat 1 tahun hubungan kita ini. Kedekatan denganmu sungguh membuatku tak pernah menyesal dimiliki olehmu. Awalnya, aku ragu untuk menyerahkan seluruh jiwa ragaku untukmu, tapi lambat laun akhirnya aku menyadari kalau kamu sebenarnya baik sekali terhadapku. Masa lalu di awal perjumpaan kita indah, ya? Aku ingat senyuman pertamamu ketika melihatku. Terpancar cantik, bahagia (ini jujur). Ya, meskipun aku tahu awalnya hanya sebagai pengganti. Kukira aku yang hanya sebagai pengganti karena hilangnya makhluk merah, membuatmu tak terlalu mempedulikanku. Nyatanya aku salah. Kamu sangat baik memperlakukanku layaknya milikmu seorang. Membelikan baju hangat berwarna biru yang sangat cocok untuk tubuh lebarku ini. Aku nyaman dengan baju ini, yang membuatku tak terlalu kesakitan saat terjatuh. Terima kasih sekali lagi ya…

Sejak diboyong ke rumah untuk pertama kalinya, aku dikenalkan sama teman baru namanya Milena (dari kata Millenium). Dia itu asyik lho, sering mengajakku bercerita, hobi nyetel radio juga. Katanya, Milena asli Kalimantan dan pernah diajak ke Jakarta juga ya? Wiih, seru. Mau juga dong diajakin jalan-jalan. Iri sih, karena si Milena itu pemilik kandung bagimu, sedangkan aku hanya titipan tiri. Sebenarnya aku ini miliknya pacar kamu kan? Udah, ngaku aja. Aku udah tahu cerita yang sebenarnya kok. Ah ya, aku ingat lagi di awal-awal kamu menggenggamku. Aku hanya dipergunakan sebagai alat bantu untuk menghubungi pacarmu, padahal kan aku juga pengen dijamah setiap saat :(

Sambil mencoba sesekali menghiburmu yang seringkali berantem dengan pacarmu, aku membiarkanmu memasuki alam duniaku yang indah. Kamu bermain-main dengan aplikasi game di tubuhku, memencet tombol-tombol lunak dalam diriku, dan aku bahagia saat melihatmu mampu menakhlukkan otak mesin sambil tersenyum simpul. Nah gitu dong, aku kan juga pengen disentuh-sentuh. Hahaa..
Lama-lama aku makin bahagia karena aku bisa sangat berguna buat kamu. Tiap pagi, siang, sore, bahkan malam hari aku tak pernah luput dari pandanganmu. Hari-hariku kini indah dengan sesekali melihat tawa renyahmu setelah mendapatkan pesan baru dariku. Lebih tepatnya itu pesan dari sahabat-sahabatmu, karena aku hanyalah sebagai media penyampai pesan yang baik. Aku senang berkenalan dengan banyak orang melalui temanku, Whatsapp.
 
Aku juga girang bukan main akhirnya diajakin jalan-jalan kemana-mana. Melihat pemandangan yang nggak biasanya seperti gunung Merapi dan Merbabu yang nampak kokoh dan tegas dari atas candi Borobudur. Indah ya? Dan lagi-lagi aku berteriak sangat bahagia kalau diajak ke Malioboro, merekam sudut kota istimewa yang penuh kenangan bersama pemilik kandungku *ciee masa lalu*. Aku jadi banyak tahu hal-hal yang sangat indah di kota yang kamu cintai, Jogja. Kapan-kapan kita main kesana lagi ya? Aku seneng banget akhirnya bisa jalan bareng kamu, sama Milena sama beat sii item juga. Seneng bangeeeet.

Baru akhir-akhir ini juga aku bersahabat dengan WIFI, paket data internet, dan tentu saja whatsapp. Karena aplikasi ini, otakku sudah sangat jarang dipakai untuk berkirim sms dan telepon seperti dulu. Hanya digunakan sesekali dan jika penting saja. Sampai akhirnya, ada seseorang yang merampas tubuhku dari genggamanmu. Aku tahu orang itu bermaksud jahat, aku takut. Tapi kamu dengan sigap dan berani emngejar orang jahat itu hingga dia menyerahkanku kembali padamu. Sejak saat itu, aku takut dengan yang kamu namakan pencuri. Aku sungguh takut.
 
Syukurlah, sampai hari ini, sampai tulisan ini dimuat, aku masih diijinkan dalam genggamanmu. Entah bagaimana jadinya aku jika berpisah denganmu. Mungkin aku akan kesepian lagi dan kedinginan tanpa baju hangat.aku nggak mau itu semua terjadi. Oh ya, sampaikan salamku untuk beat sii item yang udah bersedia lari-larian kencang demi menyelamatkanku. Aku beruntung punya sahabat-sahabat seperti kalian *peluuuk*
 
Ini aku :p
 
Aku, Milena, air mineral, dan kalender :p

Wah, ternyata aku cerewet juga ya, ngobrol panjang lebar denganmu. Hahaaa…
Jangan dikira aku pendiem, karena aslinya aku ya seperti ini. aku bandel memang, tapi suka kan? :p


Ah, aku pengen protes soal namaku. Kok dinamakan “C3RI” sih? Kan aku cowok!! Sebel deh. Request dong sesekali, aku pengen ganti nama. Mentang-mentang nama asliku Nokia C3-00 lantas kamu memberi nama C3RI? Ini tidak adil, serius.
Satu lagi, udah panas banget nih pakai baju biru ini. udah terlalu kotor dan kusam, minta baju baru lagi boleh? Kan udah setahun. Biar kelihatan muda lagi. Hehee… Boleh ya ya yaa.. :D


Dari yang menyayangimu juga,
MARC3LL *berharap diganti nama ini*


"Saya @nhenie mengikutsertakan C3RI dalam Giveaway: Ketika Kami Berbicara yang diadakan oleh www.wamubutabi.blogspot.com"




Update  17 April 2014

Terima kasih ya mbak Zaitun Hakimiah udah menangin C3RI dalam giveaway ‘ketika kami berbicara’. Hadiah kaosnya bagus, pas di badan bangeeet :D
Untuk cek pemenang bisa buka link disini
Sekali lagi thank you  :)


Numpang narzist pake baju baru :D





4 komentar:

  1. huahahaha..

    bawel juga ya si C3ri ini...
    ati2 dijewer lho...
    wkwkkw

    BalasHapus
  2. Cie... awalnya aku ngiranya surat cinta ini ditujukan kepada pacarmu.. eh ternyata *aku ngga nyangka bagaimana endingnya... *keren banget..

    Nhe!! Semoga menang ya.. salam kenal dari blogger sebelah.. tulisannya keren banget..

    BalasHapus
  3. cerewet tandanya perhatian *loh

    semoga menang ya GAnya :)

    BalasHapus
  4. itu foto di ketep pass ya ?
    waah selamat ya atas menangnya. aku baru baca sekarang hehehe ga telat kan?
    Aku kira di awal awal tadi buat pacar haha. keren keren

    BalasHapus

Terima kasih dan selamat datang kembali :)