"Untuk
ayah tercinta, Aku
ingin bernyanyi, Walau
air mata di pipiku
Ayah
dengarkanlah, Aku
ingin berjumpa, Walau
hanya dalam mimpi”
Bulan
Ramadhan kali ini adalah pertama kalinya dalam hidupku rasanya terlalu sepi,
terlalu menyedihkan. Biasanya ada sesosok ayah atau ibu yang membangunkan
tidurku kala pagi menjelang sahur, tapi kali ini hanya ibu saja yang nampak dalam
hari-hariku. Rasanya ingin menangis saja jika aku mengingatmu, ayah. Tak bisa
kubayangkan nanti pada saat Idul Fitri, yang biasanya kami bersama-sama dalam keceriaan
saling memaafkan harus tergantikan dengan mengunjungimu di makam. Ah, aku rindu
padamu ayah.
“Tuhan
tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku trus
berjanji tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah
betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan
ku mampu penuhi mau mu”
Hari
ini aku menemuimu ayah, lewait sebait kata-kata dalam lantunan kalimat. Hari ini,
16 Juli di tanggal kelahiranmu. Pasti Allah sudah memberikan kado terindah-Nya
untuk ayah. Senyumm ^_^
Aku,
selalu menyayangimu ayah…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih dan selamat datang kembali :)