"Dalam
hidup, nggak ada jaminan buat terus bahagia. Nggak ada kepastian buat apapun.
Setiap orang bisa terlempar keluar dari kotak rasa nyamannya secara tiba-tiba."
"Kita
memang hidup dalam sekat-sekat, pengkotakan, pelabelan. Dan saat label kita
dicabut, kita bukan siapa-siapa lagi."
"Persetan
dengan pengkotak-kotakan, sekat-sekat yang berdiri tegak diantara manusia, toh
hidup ini dunia mainannya orang dewasa. Kita pura-pura tua untuk melewatinya
atau pura-pura jadi anak-anak untuk menghindarinya."
"Kamu
tau nggak kalau aura kamu positif, positif terhadap hidup, pasti alam juga akan
mendukung dan setuju sama kamu. Nah, kalau aura kamu suntuk kayak gitu, yang
negative doang yang nempel."
"Kadang,
untuk ninggalin temen yang kita sayang, kita justru bikin dia marah dan sakit
hati. Agar saat kita pergi kita nggak merasa terlalu kehilangan."
"Kayak
kematian ya? Nggak punya jam tapi tau kapan harus datang. Mungkin itu kenapa
kematian itu bagian dari takdir, karena waktunya udah ada."
"Kalau
buat aku sih kematian itu kayak ada di tikungan jalan. Kita nggak pernah tau
apa yang ada di balik tikungan itu. Dan mungkin itulah saat kita mati."
"Kadang
kematian bisa jadi pilihan. Pada satu titik, pilihan terakhir bisa jadi
kematian."
"Jatuh
cinta sama kamu bikin aku utuh, aku nggak lagi ngerasa separo."
"Embun
nggak perlu warna biar bisa bikin daun jatuh cinta. Sama kayak aku. Aku nggak
punya alasan nggak jatuh cinta sama kamu."
"Cinta
bukan masalah memiliki, cinta adalah berani untuk pergi atau ditinggal pergi."
"Tapi
kadang dalam hidup kita tidak dihadapkan pada pilihan. Dalam hidup nggak ada
jaminan buat terus bahagia."
"Waktu
pernah mematahkan sayap-sayap kami. Dan waktu pula lah yang menemukan dan
mengajari kami untuk tidak memilih."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih dan selamat datang kembali :)