Sabtu, 21 September 2013

Jatuh hati di daerah istimewa


Daerah Istimewa Yogyakarta memang benar-benar istimewa. Pulang ke Yogya, kota labuhan rindu yang selalu istimewa. Cerita ini berawal dari sebuah rasa cinta dan kagum terhadap alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Aku mengikrarkan, aku cinta pantai!

Pagi itu, tepatnya tanggal 8 September 2013 aku sengaja mengunjungi sebuah wisata alam di Gunung Kidul, Yogyakarta. Bermodalkan nekat dan tekad. Tentu saja tak lupa kendaraan, tas ransel dengan beberapa isi di dalamnya. Tibalah saatnya aku menempuh perjalanan Semarang – Yogyakarta sekitar 2,5 jam. Dimulai berangkat pukul 04.30 dari rumah (sekitar RS. Elizabeth Semarang) sampai pukul 07.00 sudah menginjakkan kaki di Godean, Sleman. Single trip dengan sepeda motor, kalian boleh bilang WOW kok. Hehee :p



“Nanti sampai pasar Godean, sms aku.” Begitu bunyi pesan dari teman yang mengajak berlibur. Mampir ke rumah teman sebentar dengan mendapatkan sambutan hangat dan the manis yang hangat juga. Setelah itu pada pukul 07.30 kami berangkat menuju Gunung Kidul dengan sepeda motor. Mengambil rute Yogya – Patuk – Wonosari – objek wisata. Sepanjang jalan mendapati kesan menarik tentang Yogyakarta, adem. Melewati bukit kecil yang indah dan menawan.




Jalan berkelok-kelok naik turun penuh tikungan harus diselami karena memang begitulah adanya medan untuk mencapai Gunung Kidul. Setelah perjalanan hampir 2 jam akhirnya tiba juga di kawasan pantai. Pemandangan pantai yang memanjakan mata, angin riuh yang menyejukkan, kejar-kejaran ombak yang memecah karang. Langsung saja lepas sepatu untuk merasakan putihnya pasir pantai. Oh ya, perjalanan pertama menuju pantai Indrayanti.


Dilengkapi dengan deretan restoran yang berjajar di pinggir pantai, jajaran payung warna-warni yang disewakan, serta batu karang yang bisa dimanfaatkan untuk menikmati pemandangan areal pantai dari atasnya. Pantai yang sangat ramai jika dibandingkan dengan pantai lain di Gunung Kidul.



Perjalanan selanjutnya masih seputar pantai di Kecamatan Tepus, Gunung Kidul. Kami memutuskan untuk menjejakkan langkah di pantai Sundak. Meskipun tak seramai pantai Indrayanti, namun pemandangan seputar pantai tak kalah menarik. Menjajal es kelapa muda adalah salah satu menikmati hamparan laut luas di batas cakrawala.

Beningnya air laut membuat karang-karang beserta lumut di sekitarnya terlihat jelas. Di sisi kanan dan kiri pantai terdapat batu karang yang besar. Katanya, pantai Sundak memiliki karakteristik ombak yang cukup besar, karena berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Pernyataan itu pun terbukti pada aku beserta temanku yang sedang berfoto di sekitar batu karang, kami terjamah ombak dengan tinggi hampir 1 meter. Amazing!



Waktu pun menjelang sore saat kami telah berganti pakaian dan siap-siap pulang. Apesnya, di tengah perjalanan harus mengalami sedikit kecelakaan yang menghasilkan goresan di motor kesayangan. Tak apalah, yang penting aku beserta temanku selamat.

Dalam kelelahan, aku pribadi mengaku sangat puas menikmati liburan di kawasan pantai Gunung Kidul. Suatu saat pasti akan kembali lagi dengan tempat yang berbeda. Salam hangat dari penulis. (Nhe)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih dan selamat datang kembali :)