Posesif, caraku mencintaimu

- chipitz by request -

“Sayang lagi apa?”

“Sayang, udah maem belum?”

“Udah mandi belum? Buruan keburu maghrib ntar.”

“Pulang kerja jam berapa? Jangan pulang malem-malem.”

Sekedar kalimat yang sering kukatakan padanya meski lewat pesan singkat yang mampir di handphone-nya. Aku tak pernah tahu apakah kalimat-kalimat tersebut membebani hari-harimu. Mungkin kau muak dengan perkataanku yang sedemikian itu, mungkin kau tidak suka. Tapi tahukah kamu sayang? Aku mencintaimu dengan caraku seperti itu. Aku tidak ingin kehilanganmu, sungguh.

Aku terlalu rajin jika harus bertanya kamu lagi apa? Lagi sama siapa? Bagaimana dengan mantan pacarmu itu? Meskipun aku tahu, kamu tidak akan mengkhianatiku. Tapi rasa posesif ini seakan memaksaku untuk selalu mengetahui kabarmu di sana.

Aku mungkin pernah tak percaya dengan semua perkataanmu. Aku mungkin pernah curiga dengan apa yang kamu lakukan di sana. Tapi aku mencoba percaya. Jangan dikira cuma kamu saja yang tersiksa dengan keadaan yang seperti ini. Bahkan, aku pun juga merasa tersiksa kenapa harus memperlakukanmu dengan begitu. Aku tahu, sayang. Kau tidak akan membohongiku kan? Kau tidak akan meninggalkanku kan?

Lihatlah, di sini aku masih menyayangimu. Dengan kadar yang tak pernah berkurang sedikitpun sejak awal. Lihatlah, aku memilikimu, dengan segala keterbatasan dan kemampuanku. Aku memiliki kelebihan, dan aku sadar, aku juga memiliki kekurangan. Salah satu kekuranganku adalah aku mencintaimu dengan cara yang salah. Sayang, tapi aku selalu berharap bahwa aku tak akan pernah mencintaimu dengan cara yang salah.
 

Aku memang POSSESIVE, aku memang OVERPROTECTIVE, tapi inilah caraku mencintaimu, inilah caraku menjagamu. Aku hanya tak ingin kehilanganmu.

With Love

Nhe