Empat hari terakhir, mulai Selasa 8 Agustus
2017, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang penuh dengan pengunjung. Para pengunjung
tersebut terdiri dari rombongan anak sekolah, mahasiswa, dan masyarakat umum
yang bukan penumpang kapal. Mereka datang berbondong-bondong dengan kendaraan
pribadi bahkan ada pula yang menyewa angkot dan bus pariwisata. Tujuannya demi
melihat kapal perang yang saat itu open ship di dermaga Samudera 01 Pelabuhan
Tanjung Emas Semarang.
Di hari terakhir — Jumat, 11 Agustus
2017 — pengunjung tidak terlalu membeludak seperti pada hari kedua. Momen
langka ini pun menyedot perhatian banyak orang. Jarang-jarang kan ada open
ship di Pelabuhan Semarang,
gratis lagi.
Sebanyak 2 kapal perang RI (KRI
Diponegoro-365 dan KRI Sultan Hasanuddin-366) serta 2 kapal perang Thailand
(HTMS Khirirat dan HTMS Sukhothai) menjadi destinasi wisata dadakan oleh masyarakat.
Sebelumnya, keempat kapal tersebut menjalani latihan bersama antara TNI AL
dengan Angkatan Laut Thailand di Laut Jawa.
Kapal Perang RI |
Kapal Perang Angkatan Laut Thailand |
Selain sebagai kapal perang, KRI Diponegoro
dan KRI Sultan Hasanuddin memiliki fungsi yang sama yaitu berperan dalam
penjagaan di perbatasan antar negara, juga bisa digunakan untuk pencarian dan
penyelamatan (SAR) di perairan.
Tak hanya melihat bagian luarnya
saja, tetapi pengunjung diperkenankan untuk masuk ke dalam kapal, namun tidak
semua ruangan-ruangan boleh dimasuki untuk alasan keamanan. Pengunjung hanya diperbolehkan
melewati selasar saja dari deck belakang menuju deck depan. Hal ini tentu saja
menjadi kesempatan yang baik bagi pengunjung untuk berswafoto.
Meriam di deck depan |
Navigation deck |
Saya pun memanfaatkan kesempatan ini
untuk masuk ke dalam salah satu KRI yaitu KRI Sultan Hasanuddin. Berbeda dengan
kapal selam yang ada di Monumen Kapal Selam Surabaya, kapal ini begitu gagah,
bersih, dan luas (iyalah, kan masih bertugas) :D
KRI Sultan Hasanuddin-366 yang saya
naiki ini terhitung masih baru. Bila dilihat dari platnya, kapal ini buatan
Vlissingen, Belanda dan mulai bertugas pada tahun 2007.
Dari luar saja, pengunjung yang awam
mengenai perkapala, bisa mendapat banyak pengetahuan baru seperti bendera di
deck depan adalah lencana perang, deck belakang digunakan untuk landasan
helikopter, dan ada sebuah lonceng yang hanya dibunyikan setiap 30 menit sekali
selama maksimal 8 kali — sebagai penanda waktu.
Helipad di deck belakang |
Lencana Perang |
Jadi, apakah kamu tertarik berkunjung
jika sewaktu-waktu yang akan datang digelar open ship lagi?
wah megah sekali ya kapal2 nya
BalasHapuswih keren banget kapalnya
BalasHapus