Para peserta kirab Sesaji Rewanda
sudah bersiap-siap ketika saya tiba di Kawasan Wisata Goa Kreo, Dusun Talun Kacang, Desa
Kandri, Gunungpati, Semarang. Tahun ini, gelaran prosesi Sesaji Rewanda
diselenggarakan pada tanggal 5 Juli 2017. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya
yang selalu diselenggarakan setiap H+3 setelah Hari Raya Idul Fitri. Saya
antusias sekali menyaksikan prosesi Sesaji Rewanda karena pada event-event sebelumnya tidak bisa datang, bertepatan dengan mudik.
Dalam kirab ketika memasuki gerbang
wisata Goa Kreo, terlihat beberapa pria dewasa memanggul tumpeng dan 4 buah
gunungan yang terdiri dari gunungan sego kethek, gunungan palawija, gunungan
ketupat dan lepet, serta gunungan buah-buahan.
Tak hanya mengarak gunungan saja,
akan tetapi ada beberapa yang
memanggul replika kayu jati, yang konon katanya kayu jati tersebut akan
digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk dijadikan soko guru dalam pembuatan Masjid Agung Demak.
Dibelakangnya beberapa pria mengenakan
kostum kera berwarna hitam, merah, kuning, dan putih yang menggambarkan 4 ekor
kera yang membantu Sunan Kalijaga ketika menghanyutkan kayu jati yang akan dibawa ke Demak.
Sampai di pelataran parkir Goa Kreo, gunungan-gunungan
tersebut diatur berjajar rapi dan rangkaian acara segera dimulai. Ratusan
pengunjung segera mendekat ke tengah-tengah untuk menyaksikan pagelaran tari.
Setelah pemotongan tumpeng, acara yang ditunggu-tunggu pun dimulai yaitu
berebut gunungan. Tiga
buah gunungan (sego kethek, palawija, ketupat dan lepet) diperebutkan oleh
ratusan orang hingga dalam sekejap hanya menyisakan rangka gunungannya saja.
Sedangkan gunungan buah-buahan khusus disajikan untuk para kera penghuni Goa
Kreo.
Tak hanya saya, antusias pengunjung lainnya sangat tinggi ketika
berebut gunungan, terutama untuk gunungan sego kethek. Sego kethek (atau dalam Bahasa
Indonesia berarti nasi kera) merupakan sajian khas Sesaji Rewanda. Sego kethek
terdiri dari nasi putih, sayuran (kali ini berisi oseng daun pepaya), tahu dan
tempe yang dibungkus daun pisang serta bagian luarnya dilapisi daun jati. Meski
sederhana tapi rasanya enak, karena untuk mendapatkannya butuh perjuangan
– harus berebut
dengan ratusan orang lainnya.
Selanjutnya yaitu memberi gunungan
buah-buahan untuk kera ekor panjang. Awalnya mereka malu-malu untuk mendekat ke
gunungan, akan tetapi setelah dipancing dengan melempar beberapa potong buah
pisang akhirnya sekawanan kera menyantap buah-buahan yang sudah disediakan.
Jaim memang si kera kalo ditonton banyak orang :D
Sesaji Rewanda ini sudah menjadi
agenda tahunan Kota Semarang. Adapun gelaran Mahakarya Legenda Goa Kreo yang
diselenggarakan pada tanggal 8 Juli 2017 pukul 19.00.
Jadi, kalau kamu belum sempat melihat
prosesi Sesaji Rewanda
atau Mahakarya Legenda Goa Kreo kali ini, bisa menunggu hingga bulan Syawal
berikutnya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih dan selamat datang kembali :)