Urusan kerja mah bisa cuti, luar kota kapan
lagi? :D
Ceritanya hari Kamis tanggal 21 Juli 2016,
Atik ada panggilan interview kerja di
daerah Jakarta Pusat. Nah, dia kan belum pernah dan takut nyasar di Jakarta,
jadinya saya didaulat untuk menemaninya dengan iming-iming transportasi pulang
– pergi ditanggung dirinya. Rejeki anak baik hati yah… Alhamdulillah.
Sedari subuh, saya sudah bersiap-siap dan
nungguin Atik yang katanya mau jemput. Dengan ngebut karena udah mepet banget
jamnya, sepeda motor langsung diparkir (dititipin gitu) di Stasiun Tawang. Karena
sudah nge-print tiket sekaligus check in di malam harinya, kami langsung
masuk ke peron satu setelah menunjukkan tiket beserta KTP. Tak lama setelah
kami duduk di bangku yang tertera di tiket, kereta pun berangkat pukul 06.00.
Rasanya saya mau berterima kasih sekali sama
temenku yang baik hati ini. Baru pertama kali ini cuy naik kelas eksekutif, biasanya mah ekonomi atau paling banter kelas
bisnis. Dibayarin pula, alangkah senangnya.
Argo Sindoro |
Perjalanan pun diwarnai dengan ngoceh segala
hal sampai laper. Belum sempat sarapan, Atik mengajukan diri untuk pesan makan
di mas-mas pramugari yang menawarkan makanan dan minuman di kereta. 2 kotak
nasi goreng parahyangan pun dengan cepat ludes. Entah doyan atau kelaperan
heheee :D
Selepas dari Stasiun Cirebon, Atik
memutuskan untuk tidur dan saya terjaga. Pukul 12.00 kereta api Argo Sindoro mulai
memasuki Jakarta. Beberapa kali berpapasan dengan kereta rel listrik (KRL) yang
mendadak bikin aku pengen nyobain naik kereta itu. Tak lama kemudian, kereta
pun berhenti di pemberhentian terakhir yaitu Stasiun Gambir.
Kereta Khusus Wanita |
Di dalam stasiun yang saat itu sedang ada
pembangunan di pintu barat, kami mencari mushola terlebih dahulu untuk
menunaikan sholat dzuhur. Setelah itu melanjutkan perjalanan ke daerah Jl.
Jenderal Sudirman Jakarta Pusat. Alih-alih dibujuk naik TransJakarta tapi Atik
nggak mau, dia malah memanfaatkan jasa taksi yang sopirnya nggak paham jalan
(padahal deket aja jaraknya). Alhasil saya harus membuka google maps untuk menunjukkan jalan yang benar *tsaaah*.
Gedung BNI 46 - tempat interview |
Jakarta always crowded, right? |
Waktu yang diperlukan untuk interview nggak lama-lama. Pukul 14.00
kami sudah meninggalkan gedung perkantoran tempat interview dan saatnya REFRESHING!!!
Tapi sebelum jalan-jalan, kami beli tiket
untuk kepulangan ke Semarang malam itu juga di Stasiun Gambir. Dilanjut dengan
makan siang sambil bersantai di sebuah minimarket.
Dari Stasiun Gambir, puncak emas Monas sudah
menyapa minta disamperin. Dan saat itulah kami memutuskan untuk ke MONAS! Saya
sendiri sudah beberapa kali masuk halaman Monas, tapi belum diberi kesempatan
untuk naik sampai puncak tugu. Sewaktu tahun 2011, untuk memasuki halaman Monas
bisa masuk lewat pintu sebelah Stasiun Gambir, lebih dekat. Sayangnya, sekarang
kalau mau masuk ke pelataran Monas harus lewat pintu yang berada di depan Balaikota,
dan itu lumayan jauh kalau harus jalan kaki.
Untuk mendekat ke Tugu Monas, pengunjung
harus lewat pintu bernama Lenggang Jakarta terlebih dahulu. Semacam kumpulan
warung-warung yang menjajakan makanan beserta minuman. Ada pula yang menjual
cinderamata dan pernak-pernik lainnya.
Bagi pengunjung yang berminat untuk masuk ke
museum, disediakan kereta-keretaan yang bisa ditumpangi tanpa membayar alias
gratis. Sayangnya, kami sudah terlalu kesorean untuk masuk ke dalam museum. Sehingga
kami hanya memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk berfoto. Mungkin lain
kali saya akan sangat berminat masuk ke museum dan naik ke puncak tugu Monas,
seandainya diberi kesempatan ke Jakarta lagi :D
Hari sudah mulai maghrib, dan kami
memutuskan untuk pulang. Karena Atik janjian dengan temannya di Plaza Atrium,
kami naik TransJakarta turun di halte Senen. Alhamdulillah, kami diajak sekaligus
dibayarin makan malam di mall sama temennya Atik.
Salah satu sudut Plaza Atrium |
Menjelang pukul 21.00 kami bertiga jalan
kaki dari Plaza Atrium sampai Stasiun Pasar Senen karena kereta akan berangkat
dari sana pukul 23.00. Satu-satunya kendaraan yang bisa dipakai ya kaki. Walaupun
kaki sebelah kiri masih sakit (luka habis kecelakaan di daerah Pantai Krakal Jogja)
dan makin bengkak karena lupa bawa obat kebanyakan jalan, dinikmati aja.
Kapan lagi ke Jakarta? *menghibur diri
sendiri*
Dan perjalanan satu hari ditutup dengan tidur
di kereta ekonomi yang akan tiba di Semarang keesokan harinya pukul 06.00.
Sampai
jumpa lagi, Jakarta. Mungkin suatu saat saya akan merindukanmu kembali :)
Benera cuma sehari di Jakarta? Apa nggak capek hehehhehehe
BalasHapusHuwa kok gak nginep gitu? emang gak capek mba? Hahahaha aku tiap hari naik tuh gerbong wanita T_T, yakin mau coba mba? sadis >.<
BalasHapusSekarang aku follower kamu yang ke 30 ^_^
Keep Blogging....