Museum Anak Kolong Tangga, merupakan museum pendidikan
dan mainan pertama di Indonesia. Nama “Kolong Tangga” merupakan makna literal
dari lokasi museum yang terletak di bawah concert
hall Taman Budaya Yogyakarta (gedung TBY lantai 2), Jl. Sriwedari No. 1
Yogyakarta.
Berdiri pada tahun 2008, diawali inisiatif
dari seorang seniman asal Belgia, Rudi Corens, yang juga adalah seorang
kolektor mainan dan permainan dari berbagai negara. Hingga kini, koleksi yang dimiliki
lebih dari 10.000 buah mainan, permainan, dan dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan koleksi yang ada. Akan tetapi pihak museum tidak bisa memamerkan seluruh
koleksi yang mereka punya dalam satu waktu, namun sudah menjadi tradisi Museum
Anak Kolong Tangga untuk mengganti benda yang dipamerkan setahun sekali.
Seperti ketika saya berkunjung ke Museum
Anak Kolong Tangga pada 29 November 2015, tema yang sedang diangkat oleh museum
tersebut adalah semua hal yang berhubungan dengan perkembangan anak mulai dari
lahir hingga memasuki masa sekolah. Jam buka museum pada hari Selasa – Minggu pukul
09.00 hingga 16.00. Tiket masuk untuk dewasa sebesar Rp 4.000 dan anak-anak
dibawah usia 15 tahun gratis. Jika pengunjung ingin memotret akan dikenakan biaya
lagi sebesar Rp 5.000.
Karena letaknya yang berada di kolong tangga,
tentu saja museum ini tidaklah luas. Bisa dibilang sempit tapi padat koleksi. Waktu
itu hanya saya sendiri yang tertarik melihat-lihat koleksi di Museum Anak
Kolong Tangga. Bahkan hingga satu jam lebih saya berada di dalam museum itu, tidak
ada satu pun pengunjungnya. Apakah kunjungan ke museum memang tidak senikmat jalan-jalan
ke alam terbuka? Ah, nggak juga!
Apakah permainan yang pernah kamu mainkan dan
kamu sukai? Temukan di museum ini!
Namanya aja museum mainan, jadi isinya tak jauh-jauh
dari beraneka macam mainan. Tak hanya berasal dari Indonesia saja, ada beberapa
mainan dari luar negeri. Di museum ini, kamu bisa bernostalgia mainan apa saja
yang pernah kamu tahu bahkan yang pernah kamu mainkan. Berasa udah tua ya? Hehee
:D
Sebagai anak perempuan, mainan yang sering
kalian mainkan adalah masak-masakan. Betul tidak? Mainan-mainan tersebut juga
dipamerkan di museum ini.
Atau kalian suka main boneka? Bahkan
boneka-boneka yang dipamerkan juga berasal dari berbagai negara.
Untuk anak laki-laki, sudah jelas mereka lebih
tertarik dengan permainan semacam tentara-tentaraan, mobil-mobilan, dan
semacamnya.
Kalau anak perempuan dan laki-laki lagi akur
main bareng, biasanya mereka akan memilih permainan seperti ular tangga,
monopoli, puzzle. Iya nggak sih?
Waaah, nostalgia banget kan ya? Yang bikin
berasa kita udah “nggak muda lagi” adalah koleksi makanan yang hits jaman dulu.
Alat transportasi tradisional biasanya juga dibuat
replika untuk mainan anak-anak. Seperti misalnya becak, gerobak, sepeda, truk, kapal,
dan lain sebagainya. Biasanya mainan-mainan itu terbuat dari kayu atau bambu.
Ketika anak-anak memasuki usia sekolah, maka
mereka (anak jaman dulu) akan familiar dengan benda-benda di bawah ini. Termasuk
menulis dengan papan tulis hitam, jangan lupakan masa-masa itu :D
Koleksi-koleksi mainan yang ada di museum
ini banyak yang tidak ada namanya. Hanya tersedia nomor urutnya saja. Pengunjung
bisa mendapatkan keterangan gambar-gambar melalui katalog yang disediakan pihak
museum. Kayaknya sih katalog ini nggak gratis. Waktu itu saya mau beli, namun sayang
stoknya lagi nggak ada.
Saya inget, waktu main ke Museum Sonobudoyo dan
ngobrol-ngobrol dengan pemandunya, mbaknya bilang kalau di Museum Anak Kolong
Tangga serem. Saya sih nggak percaya, buktinya satu jam di sini sendirian nggak
terjadi apa-apa. Sampai saya lihat sendiri dengan sekilas, boneka panggung yang
ditempel di tempat semacam lemari. Kalau sekilas sih emang kelihatan serem,
nggak ada penerangan lebih soalnya. Tapi kalau dilihat betul-betul, biasa aja
kok.
Tak hanya mengenang masa lalu, di museum ini
pengunjung juga mendapatkan pengetahuan lebih. Banyak sekali mainan dipajang yang
nggak familiar buat saya. Nah, kalau udah dari museum sini kan jadi tahu atau
minimal pernah lihat. Berguna banget kan? Museum BUKAN gudang penyimpanan barang-barang,
melainkan tempat belajar nyata hal-hal dari masa lalu yang belum kita kenal
sebelumnya.
Jadi, kamu kapan akan ke museum?
Huwaaa museum isinya mainan semua, pasti anakku seneng kalau diajak kesini. Di Jogya ya?
BalasHapusTerima kasih review nya ^_^
hihi..pertanyaan terakhirnya mbak... Belum bisa menjawab...
BalasHapusMuseum ini tempat refreshing ++ dapat ilmu juga ^^
benar2 bernostalgia, museum yang unik
BalasHapus