Sepertinya
tatapan itu tajam, kasar, sadis. Jujur, aku takut kehilanganmu. Eh bukan kamu,
lebih tepatnya aku takut kehilangan cintamu.
Kian
lama kian tak tenang rasa ini terhadapmu. Sungguh, rasanya ingin berteriak
sekencang-kencangnya atas apa yang mengganjal di hati ini.
Kamu.
Ya, tentang kamu yang selalu mengisi alur kehidupanku akhir-akhir ini. Tentang
kamu yang sempat mewarnai hari-hari mendung yang nyaris hujan. Tentang kamu
seseorang yang kini sangat special di hati.
Kau tahu? Aku benci saat kamu berkata pernyataan yang membuatku sangat tidak ingin mendengarkannya. Aku muak dengan pernyataanmu yang itu-itu saja. Tolong, mengertilah aku. Dan aku juga bisa mengertimu. Tolong, kasih kesempatan sekali lagi untuk kita memperbaiki kesalahan-kesalahan selama ini. Aku tak mau kehilanganmu untuk yang kedua kalinya. Camkan itu. Aku benar-benar tak mau.
Dari
sudut hati yang paling dalam
Aku
menyayangimu dengan bisik nafasku
Lalu
mulai mencintaimu dengan seluruh hatiku
Dan
kini sangat-sangat tak ingin kehilangan kasih sayangmu
Aku yang selalu menunggumu
-Nhe-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih dan selamat datang kembali :)