Setelah sukses menggelar Pasar Kangen Jogja (PKJ) dengan tema tempo dulu-nya, Yogyakarta kembali menggelar event yang
hampir serupa yaitu Festival Jogjakarta Tempo Doeloe (FJTD). Bertempat di Benteng
Vredeburg Jl. A. Yani No. 6 Yogyakarta
pada tanggal 10 - 14 Agustus 2017. Kegiatan ini gratis, tiket masuk Benteng Vredeburg
saat itu pun gratis.
Festival Jogjakarta Tempo Doeloe (FJTD) merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh UPT Balai Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya, Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan mengambil tema "Riuh Eksotika Pelataran", Festival Jogjakarta Tempo Doeloe tahun 2017 berusaha mempopulerkan kembali Kawasan Cagar Budaya (KCB) yang ada di Yogyakarta.
Banyak kegiatan yang diselenggarakan
dalam Festival Jogjakarta Tempo Doeloe, utamanya yaitu Pameran Kawasan Cagar
Budaya. Pameran tersebut menampilkan beberapa cagar budaya yang ada di
Yogyakarta, diantaranya yaitu Kraton Yogyakarta, Pakualaman, Museum Sonobudoyo, Museum Sejarah
Purbakala Pleret, dan lain-lain. Beberapa koleksi dari masing-masing cagar
budaya ditampilkan supaya pengunjung dapat melihat langsung benda-benda dari
masa lampau.
Stand Kraton Yogyakarta |
Stand Pura Pakualaman |
Stand Museum Sonobudoyo |
Panggung hiburan |
Adapun berbagai macam perlombaan yang
diselenggarakan oleh pihak panitia. Diantaranya yaitu lomba lukis, lomba esai,
lomba vlog, lomba poster, lomba stand up comedy, lomba maket, dan lomba foto
instagram. Hadiah yang menggiurkan ini pun membuat banyak orang mendaftarkan
diri sebagai peserta. Pawai sepeda onthel turut memeriahkan Festival Jogjakarta
Tempo Doeloe yang digelar pada Minggu pagi, 13 Agustus 2017 mulai pukul 06.00.
Waktu itu, saya datang di hari
terakhir Festival
Jogjakarta Tempo Doeloe. Suasana di Benteng Vredeburg lumayan ramai. Tak hanya
dikunjungi oleh wisatawan nusantara,
tetapi beberapa wisatawan mancanegara juga melihat-lihat pameran yang sedang diselenggarakan. Saya pun berkeliling
melihat-lihat beberapa stand yang
buka.
Di teras ruang diorama Museum Benteng
Vredeburg diletakkan maket-maket yang menjadi hasil karya para peserta lomba.
Maket-maket tersebut berupa bangunan atai struktur cagar budaya yang terletak di
6 Kawasan Cagar Budaya (KCB) Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi KCB Kraton,
KCB Malioboro, KCB Kotagede, KCB Imogiri, KCB Kotabaru, dan KCB Pakualaman.
Peserta lomba maket |
Selain pameran cagar budaya, Festival
Jogjakarta Tempo Doeloe juga menggandeng kuliner lawas / kuliner tempo dulu. Beberapa
kuliner tersebut bisa dijumpai saat event Pasar Kangen Jogja.
Di antara kuliner-kuliner yang ada,
saya tertarik untuk mencoba makanan bernama songgo buwono. Tidak yakin apakah
makanan ini termasuk kuliner tempo dulu. Songgo buwono ini semacam burger tapi
dengan bahan-bahan yang berbeda seperti roti sus yang di dalamnya diisi daging
ayam, kentang, wortel, dan kuah, di atasnya diberi telur dan mayones sementara
bagian bawah dialasi dengan daun selada. Makanan yang katanya adalah kesukaan Sri
Sultan Hamengku Buwono VII itu bisa ditebus seharga Rp 10.000,- saja. Murah, enak,
dan bebas bahan pengawet.
Songgo Buwono |
Di sudut lain, benda-benda lawas khas
pasar klithikan turut serta juga di Festival Jogjakarta Tempo Doeloe.
Puluhan sepeda onthel terparkir rapi
di salah satu sudut. Ada satu stand yang bisa digunakan oleh pengunjung
untuk berfoto bersama sepeda onthel.
Dengan adanya kegiatan ini,
harapannya semoga masyarakat mengenali, menyadari, dan ikut serta melestarikan
warisan budaya dan cagar budaya khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta — yang dikenal
sebagai kota budaya.
Kegiatan ini sudah bagus, namun
menurut saya, dalam pameran cagar budaya, materi yang ditampilkan terlalu
sedikit dan kurang informatif. Saya rasa hal ini tidak ada bedanya ketika pameran
museum beberapa waktu yang lalu. Ambil contoh, misalnya saja pameran di stand
Kraton Yogyakarta dan stand Pakualaman, koleksi yang ditampilkan sama
persis ketika pameran museum dengan pameran cagar budaya. Menurut saya, ketika
pameran museum bolehlah menampilkan koleksi benda-benda yang ada di Kraton atau
Pakualaman, tetapi ketika pameran cagar budaya akan lebih baik jika mengangkat
tema struktur bangunan yang menjadi cagar budaya. Misalkan bangunan tersebut
bergaya apa, filosofinya apa, dan sebagainya. Ini hanya menurut saya sebagai
pengunjung lho ya :D
sangat bagus festivalnya salam wisata jogja
BalasHapusYuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny
DISKON TOGEL ONLINE TERBESAR
BalasHapusBONUS CASHBACK SLOT GAMES 5%
BONUS ROLLINGAN LIVE CASINO 0,8% (NO LIMIT)
BONUS CASHBACK SPORTSBOOK 5%
Bonus di Bagikan Setiap Hari Kamis pukul 11.00 wib s/d selesai
Syarat dan Ketentuan Berlaku ya bosku :)
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.biz
UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
WHATSAPP : (+855 88 876 5575 ) 24 JAM ONLINE BOSKU ^-^