Museum Sandi menampilkan berbagai koleksi
persandian bersejarah. Museum ini dibangun atas prakarsa bersama antara Kepala
Lembaga Sandi Negara RI, Mayjen TNI Nachrowi Ramli dengan Gubernur Daerah
Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tahun 2006 dan
diresmikan pada tanggal 29 Juli 2008.
Dulunya, Museum Sandi berlokasi di lantai
dasar Museum Perjuangan Yogyakarta. Akan tetapi sekarang sudah pindah di gedung
sendiri yang beralamat di Jalan Faridan Muridan Noto No. 21, Kota Baru,
Yogyakarta. Letaknya sendiri cukup strategis, dekat dengan Tugu Pal Putih
Yogyakarta. Diresmikan pada tanggal 29 Januari 2014 oleh Gubernur DIY, Sri
Sultan Hamengkubuwono X dan Kepala Lembaga
Sandi Negara, Djoko Setiadi.
Untuk memasuki museum ini tidak dikenakan biaya
sepeserpun. Inilah salah satu hal yang saya senangi ketika berkunjung ke sebuah
museum yaitu tiket masuk yang murah dan kadang-kadang gratis. Di Museum Sandi
sendiri pengunjung hanya menulis di buku tamu dan diberi sebuah gulungan kertas
tanda tiket masuk untuk ditulis nama, alamat, serta pesan dan kesan.
Bangunan museum ini memiliki 2 lantai dengan
9 ruang display.
Memasuki ruangan yang pertama, pengunjung
akan mendapati sebuah Ruang Pengenalan.
Di dalamnya ada kursi-kursi dan sebuah layar LCD.
Ruangan berikutnya yaitu Ruang Agresi Militer I
Koleksi yang berada di ruangan ini salah
satunya yaitu sebuah patung yang menggambarkan pemberian perintah pembentukan dinas
kode dari Menteri Pertahanan Mr. Amir Syarifuddin kepada dr. Roebiono Kertopati
(yang kelak mendapat julukan Bapak Persandian Negara Republik Indonesia).
Ruang
Agresi Militer II
Terdapat replika sepeda onthel yang
digunakan oleh kurir pada tahun 1946 untuk mengantar surat-surat rahasia dari
Dinas Kode kepada semua alamat di sekitar Yogyakarta.
Juga meja dan kursi (asli) yang merupakan
satu-satunya sarana kerja sandi yang berada di salah satu rumah penduduk Dusun Dukuh,
Desa Purwoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Petugas sandi
bergerilya dan masuk Dusun Dukuh untuk tetap dapat menjalankan tugas persandian
pada saat Agresi Belanda II ke daerah Yogyakarta tahun 1948.
Maket
Dukuh
Di ruangan selanjutnya ada replika rumah
sandi yang mengisahkan sejarah pejuang RI yang bertugas di Dinas Kode saat
terjadinya perang kemerdekaan RI, pada Agresi
Militer Belanda II.
Maket itu besarnya hampir setengah ruangan penuh.
Terbuat dari anyaman bambu. Dimana di dalam rumah tersebut terdapat 3 sekat.
Ruang
Merdeka
Berbagai macam mesin sandi ada di ruangan
ini, salah satunya adalah telegraf. Telegraf yang orisinil menggunakan 26
kabel, satu kabel mewakili setiap huruf dalam abjad.
Selain itu juga ada replika salah satu
bagian dari radio komunikasi jenis The Wireless Set No. 19 MK III yang
digunakan pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di Sumatera. Radio
ini turut berjasa dalam menyebarkan berita ke dunia Internasional tentang
pemerintah Indonesia yang masih tegak dan berdaulat melalui Pemerintahan
Darurat Republik Indonesia pasca tertawannya Presiden dan Wakil Presiden RI –
Soekarno dan Moh. Hatta – di Yogyakarta.
Ruang
Nusantara
Beberapa mesin sandi di ruangan ini dibuat
oleh anak bangsa Indonesia. Salah satunya yaitu mesin sandi SRE-KG yang dibuat
tahun 1985 yang bertipe semi elektronik walaupun masih menggunakan teknik analog
dengan komponen sederhana.
Mesin sandi SN-011 adalah buatan anak
Indonesia akhir tahun 1990-an. Merupakan mesin sandi yang berbasis suara berbentuk
telepon yang dilengkapi modul penyandi sehingga dapat berfungsi sebagai telepon
bersandi.
Ruang
Sandi Global
Selain menggunakan mesin, adapun cara lain
untuk menyampaikan pesan rahasia menggunakan sandi sederhana. Misalnya Vigenere
Cipher (1587 M), pesan dikodekan dengan memetakan huruf-huruf pada nilai numeric.
Cardan Grille (1500 M), sebuah tulisan biasa yang tidak terlihat seperti sandi.
Untuk mengetahui pesan rahasianya, bisa dibaca melalui lubang pada grille. Skytale
Greek yang digunakan oleh Bangsa Yunani Kuno dan Sparta.
Yang paling unik adalah Tattoo. Berita ditulis
(tattoo) di atas kulit kepala budak yang sudah digundul, kemudian mengirim
budak tersebut ke tempat tujuan setelah rambutnya cukup panjang menutupi tulisan.
Si penerima berita juga menggundul kepala budak itu kembali untuk membaca
pesannya.
Ruang
Edukasi
Beberapa meja dan kursi disediakan di tempat
ini. Ada juga beberapa komputer yang digunakan untuk mengetahui informasi lebih
lengkap tentang kriptografi.
Ada pun permainan sandi Caesar atau yang
dikenal dengan sandi geser. Ini adalah salah satu teknik penyandian yang paling
sederhana dan dikenal luas.
Dan yang terakhir adalah Ruang Tokoh
Salah
satu di antara koleksi tersebut adalah patung dada dari Bapak Persandian Negara
Republik Indonesia, dr. Roebiono Kertopati. Serta beberapa lencana tanda jasa
yang beliau peroleh.
Menuju Lantai 2 |
Bersamaan dengan peresmian Museum Sandi,
diresmikan juga Rumah Sandi yang berada di Dusun Dukuh, Desa Purwoharjo, Kecamatan
Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Rumah sandi terdiri dari dua bangunan yang
dijadikan satu. Bangunan depan merupakan bangunan yang dibangun pada tahun
1970, sedangkan bangunan belakang merupakan bangunan lama yang dahulu digunakan
sebagai rumah sandi.
Saya belum pernah berkunjung ke Rumah Sandi.
Kalau ada yang berminat ngajak, ayo aja. Jauh dari perkotaan soalnya :D
Wah senangnya, belajar sejarah, gatis pula masuknya :D
BalasHapusya ampun sumpah gue baru pertama kali tau ada museum ini di Jogja, sayang banget si gue di jogja 1 tahun ga explore jogja bener bener
BalasHapus