Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-469
Kota Semarang, pada hari Sabtu 7 Mei 2016 diselenggarakan Semarang Night
Carnival (SNC). Acara tahunan ini merupakan yang keenam kalinya sejak pertama
kali diselenggarakan di Semarang tahun 2011.
Hari Minggu, 1 Mei 2016 kemarin, diadakan roadshow
atau promosi Semarang Night Carnival (SNC) oleh 4 peserta SNC beserta
Denok-Kenang Kota Semarang. Mereka memamerkan kostum yang cantik pada saat Car
Free Day di Jl. Pahlawan. Sontak kerumunan orang-orang yang ada di CFD ingin berfoto.
Saya sendiri sejak 2013 setiap tahunnya
menyaksikan Semarang Night Carnival (SNC). Dulu rute karnaval dari Balaikota
Semarang menuju Simpang Lima Semarang, kemudian berganti rute dari Kawasan Kota
Lama menuju Balaikota Semarang.
Katanya sih ada yang beda dari Semarang
Night Carnival (SNC) tahun ini. Apakah itu?
Semarang Night Carnival (SNC) tahun 2016 ini
berubah rute (lagi) dari Gereja Gedangan (di Kawasan Kota Lama Semarang) menuju
Jembatan Berok. Rute ini lebih singkat dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya.
Pic from : instagram.com/event.semarang |
Semarang Night Carnival (SNC) tahun ini
mengusung tema “Fantasi Warak Ngendhog”. Bagi warga Kota Semarang seharusnya
tahu apa itu ‘warak ngendhog’ tapi untuk masyarakat luas mungkin belum begitu
paham apa sih yang dimaksud ‘warak ngendhog’ itu? Warak ngendhok ini simbol
akulturasi masyarakat di Kota Semarang. Kepala naga menyimbolkan etnis
Tionghoa, badan 'buraq' melambangkan warga Arab, dan kaki kambing melambangkan
Jawa.
Rencananya, pukul 19.00 Semarang Night
Carnival (SNC) akan dimulai. Dan saya masih di rumah (belum menuju ke lokasi). Kebetulan
hari Sabtu itu saya baru pulang dari Jogja dalam rangka menghabiskan long weekend. Terlambat nggak menyurutkan
niat untuk menonton Semarang Night Carnival (SNC). Akhirnya pukul 20.00 saya parkirkan
motor di Stasiun Tawang setelah bermacet-macetan. Dari Stasiun Tawang jalan
kaki menuju Gereja Blenduk diwarnai oleh rintik-rintik hujan. Sesampainya di
Taman Srigunting (sebelah Gereja Blenduk) penonton yang ingin menyaksikan
jalannya acara, sudah memadati jalan. Penuh sesak sampai peserta SNC nggak
kelihatan sama sekali. Saat itulah, hujan mengguyur. Saya yang berteduh di
bawah pohon cukup terlindungi dari air hujan.
Nggak kekurangan akal, saya cari jalan tikus
menuju Jembatan Berok. Sayangnya di beberapa ruas jalan dipasang pagar besi hanya
untuk undangan saja yang boleh masuk. Terpaksa jalan kaki memutar sambil
gerimis-gerimisan.
Di depan Old City 3D Trick Art (yang baru grand opening itu tuh) saya berjejeran
dengan para penonton yang masih menunggu-nunggu peserta Semarang Night Carnival
(SNC). Tidak lama, beberapa peserta mulai lewat dan mereka jalan cepet banget
berasa kayak lari. Whattt??? Ini gimana cara ambil fotonya? Mana tempatnya
gelap pula! Dan setelah perjuangan sambil desak-desakan sama penonton lain yang
pengen juga ambil foto para peserta SNC, akhirnya dapat juga 2 – 3 foto yang
nggak blur (maklum, bukan kamera canggih) :D
Setelah itu, nggak pakai lama saya
memutuskan untuk ambil motor yang diparkir di Stasiun Tawang dan pulang. Meski
sebenarnya acara masih berlangsung. Tahu Mytha Lestari kan? Nah, dia nyanyi di
panggung sebelah Gereja Blenduk. Tapi sebodo amatlah, capek saya mah.
Harapannya semoga di tahun-tahun yang akan
datang, Semarang Night Carnival (SNC) semakin sukses. Kalau boleh usul, rutenya
di sekitar Jl. Pemuda aja yang lebih luas jalannya :D
Ah, yang paling bawah fotonya cantik kok mbak, :-)
BalasHapusSelamat deh buat Hari Jadi Kota Semarang,,,, Keren, mbak Nhe habis dari Jogja tow
Betul-betul perjuangan buat motret di event seperti ini. Aku sih dulu pas awal-awal megang DSLR masih semangat motret yang seperti ini. Kalau sekarang sih mending menikmati nonton dan nggak usah motret, hahaha. :D
BalasHapus