"Aku bahagia meskipun terkadang menangis
sendirian atas apa yang menggangguku. Iya, sendirian, karena tak semua orang
paham dan mengerti tentang apa yang kurasakan. Tak semua orang menjalani apa
yang kujalani. Dan, tak semua orang bisa memahami jalan pikiranku. Banyak yang
bilang bahwa ini berlebihan. Yah, itu hanya karena mereka tak merasakannya. Itu
hanya karena mereka tak merasakan apa yang kurasakan. Aku tak ingin mengeluh,
tapi kepada siapa lagi aku harus berbagi. Aku bahagia, sangat bahagia, tapi aku
juga punya sisi lain. Anggap saja, aku itu kita. Karena pasti dia merasakan hal
yang sama kan? Tentu saja, kami satu hati."
Namun terkadang aku lelah untuk menunggu, lelah
menahan rindu. Meskipun tak bisa memaksa, tapi aku tahu aku harus menunggu. Aku
rindu tapi harus menunggu berapa lama lagi? Waktu yang terlalu lama atau aku
yang tak sabar. Aku rindu, tapi kenapa aku menangis? Karena rindu atau karena
aku tersiksa? Neither. Aku rindu, tapi haruskah kukatakan? Lalu, aku harus
menangis atau tertawa? Aku rindu, tapi aku merasa ini salah, mungkin karena aku
kurang memahami. Aku egois. Aku rindu, tapi hanya akukah? Bukanlah sebuah pertanyaan
yang pantas ditanyakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih dan selamat datang kembali :)