Sahabat ,,
Menghilang tanpa kabar saat dapet pacar
baru,,
Datang dengan air mata pas lagi butuh
temen curhat,,
Isn’t it?
Siang
yang sangat terik ini menemaniku menulis kisah tentang aku dan sahabatku. Sekedar
mengulang kenangan masa lalu kami. Tidak kusangka aku dan sahabatku sudah lama
berkawan, kira-kira sejak 14 tahun yang lalu. Tempat tinggal kami berjarak
kurang lebih setengah kilometer. Bukan jarak yang jauh, cukup dengan berjalan
kaki. Menapaki jalanan yang tidak terlalu bagus, belum beraspal, naik turun,
dan tidak rata.
Perkenalan
kami berawal dalam masa kanak-kanak. Aku dan sahabatku berada dalam satu kelas yang
sama di Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar. Menyusuri jalanan setapak
bersama-sama saat berangkat dan pulang sekolah. Saling mengenal pribadi satu
sama lain.
Memasuki
sekolah lanjutan, kami memutuskan untuk berpisah. Walaupun tidak terlalu jauh
jarak SMP tempat kami menimba ilmu. Kami masih sering bersama. Terkadang belajar
bersama-sama, mengerjakan tugas bersama-sama, bahkan jalan-jalan bersama-sama.
Hahaa sungguh kenangan yang indah bersamamu sobat.
Pengumuman
kelulusan SMP sudah diterima, kami berharap bisa bersekolah di tempat yang
sama. Namun takdir berkata lain, lagi-lagi aku dan sahabatku bersekolah di
tempat yang berbeda, lebih jauh dari masa SMP. Waktu itu aku sudah kenal
pacaran, dan sahabatku belum. Maaf yaa sahabatku, aku mendahului mu heheee.
Hari
demi hari kami jarang bertemu, terlalu banyak tugas yang harus kami kerjakan.
Tidak ada waktu untuk sekedar bercanda. Sampai pada suatu saat aku memiliki pacar.
Sebut saja U, aku mengenalnya karena dia berdekatan tempat tinggal dengan
sahabatku. Tidak lama setelah itu, aku mendengar kabar adanya kedekatan U
dengan sahabatku. Kedekatan yang sangat tidak wajar. Dari situlah aku tau kalau
mereka saling suka. It’s okay, inilah gunanya sahabat. Aku merelakan
kebahagiaanku demi sahabatku. Aku rela kalian menjadi sepasang kekasih. Rasa
pedih ini lebih sakit lagi ketika mengetahui kalau aku hanyalah pelarian atas
cintanya saja. TARUHAN?? Ya itu adalah alasan terbodoh yang pernah ada. Tetapi
ya sudahlah, toh aku juga sudah merelakan sahabatku demi dia.
Di sakiti pacar curhat ke sahabat, di sakiti sahabat curhat ke pacar,
di sakiti oleh keduanya ? galau di blogger :D
Lambat
laun hubungan aku dan sahabatku mulai pudar. Aku sudah punya kekasih lagi, dan
sahabatku bersama pacarnya. Tidak banyak hal yang kami lakukan bersama, jarang
sekali ada komunikasi bahkan bertatap muka.
Beberapa
bulan terakhir dalam hubunganku dengan sahabatku, kami baik-baik saja. Sejak
kami pergi bersama-sama teman lainnya. Aku senang sekali waktu itu. Tetapi
kenapa kekasihmu tiba-tiba saja menelponku? Dia bilang dia mau balikan sama
aku, apakah kamu menyakitinya sahabatku? Maaf, aku tidak percaya semua perkataan
kekasihmu yang menjelek-jelekkanmu di depanku. Bagaimanapun juga kamu tetap
sahabatku.
Rasanya
nggak enak banget kamu diamkan aku sahabatku, aku salah apa? Apakah kamu
berfikir kalau aku akan merebut kekasihmu? Tidak! Tidak sahabatku, aku tidak
akan pernah sepicik itu padamu. Memang kamu pernah mengecewakanku tapi
semata-mata aku menginginkan kamu bahagia, dan aku tidak akan pernah membalas
dendam padamu. Jika kamu membaca ini, tolong maafkan aku jika aku punya salah
padamu. Aku Cuma mau memperbaiki hubungan kita lewat tulisanku ini, entah kamu
menerima atau mengacuhkan. Yang terpenting aku masih menyayangimu sahabatku,,
#Fakta
Sahabat : selalu ada alasan untuk memaafkan sahabat, walau kadang ada perbuatannya yg tak kita
sukai
Dari seseorang yang masih
selalu menganggapmu sahabat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih dan selamat datang kembali :)