Memperingati hari jadi ke-1112,
berbagai kegiatan diselenggarakan untuk memeriahkan HUT Kota Magelang. Salah
satunya yaitu Grebeg Gethuk. Tradisi ini rutin digelar oleh Pemerintah Kota
Magelang setiap tahunnya sebagai simbol kesejahteraan dan kemakmuran.
Sejak pukul 09.00 WIB para peserta
kirab Grebeg Gethuk 2018 sudah bersiap-siap di sepanjang Jl. A Yani Magelang. Mereka
akan berjalan hingga Alun-alun Kota Magelang sambil menampilkan potensi dan
gunungan palawija dari 17 kelurahan se-kota Magelang. Nantinya gunungan palawija
tersebut akan dilombakan untuk memperebutkan total hadiah jutaan rupiah.
Sebelum dimulai, penonton sudah
banyak yang menunggu di kanan kiri sepanjang jalur kirab Grebeg Gethuk 2018.
Dan makin ramai lagi pada saat kirab dimulai dengan rombongan kereta kencana. Dua
buah kereta kencana yang dinaiki oleh bapak Walikota Magelang beserta istri dan
kereta kencana yang dinaiki oleh Wakil Walikota Magelang, didatangkan khusus
dari Keraton Yogyakarta. Tak ketinggalan pula kereta-kereta kencana tersebut dikawal
oleh para prajurit bregodo.
Menyusul di belakangnya, berbagai
macam ukuran gunungan palawija dihias sedemikian rupa supaya menarik perhatian
dewan juri, dikirab dengan cara dipanggul oleh 6 - 8 orang laki-laki dewasa.
Setelah semua gunungan dari 17
kelurahan se-kota Magelang sudah masuk ke alun-alun, prosesi berikutnya adalah
upacara. Uniknya dari prosesi upacara ini adalah menggunakan bahasa jawa. Para
peserta upacara pun memakai busana adat Jawa. MC turut membawakan acara dalam Bahasa
Jawa dari awal hingga akhir.
Prosesi dilanjutkan dengan sendratari
kolosal berjudul "Babad Mahardika" yang melibatkan ratusan pelajar
dan seniman. Sendratari tersebut intinya menceritakan tentang sejarah Kota
Magelang yang tertuang dalam Prasasti Poh dan Prasasti Mantyasih.
Terakhir, yang ditunggu-tunggu adalah
2 gunungan gethuk yang diberi nama Gunungan Jaler / Lanang (Laki-laki) dan
Gunungan Estri / Wedok (Perempuan). Gunungan Jaler bentuknya lebih lancip
sementara Gunungan Estri lebih tambun. Gethuk sendiri adalah makanan khas Magelang
yang terbuat dari singkong.
Setelah 2 gunungan gethuk tiba di
tengah alun-alun bersama 17 gunungan palawija lainnya, bapak Walikota Magelang
menginstruksikan gunungan-gunungan tersebut untuk digrebeg. Sontak, warga
saling berebut untuk memperoleh isi gunungan berupa gethuk atau hasil bumi
berupa sayuran dan palawija.
Dari instagram.com/humaspemkotmagelang |
Tak selesai di situ saja, agenda acara
Hari Jadi ke-1112 Kota Magelang masih berlanjut. Minggu depan, 22 April 2018
akan ada Kirab Budaya.
Review di blog ini, enggak ya? :D
Meriah acaranya ya.
BalasHapusTradisi menjaga kelestarian budaya dan makanan traditional seperti ini wajib terus dilaksanakan.
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny
ijin share yah kak makasih
BalasHapusexcavator komatsu pc200 dijual