Hari sudah semakin siang, matahari mulai memancarkan
teriknya. Setelah menyaksikan pentas seni di Alun-alun Magelang dalam rangka
Festival Tidar 2016, kami rombongan peserta One Day Tour pada hari Sabtu, 10 Desember 2016 diajak ke pabrik pembuatan salah satu kuliner khas Magelang. Apakah
itu?
Getuk adalah makanan tradisional yang
berbahan dasar ketela atau singkong. Salah satu yang terkenal dan diminati adalah
Getuk Marem Magelang. Selain menjadi salah satu kuliner tersohor di Kota
Magelang, Getuk Marem juga pernah mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor
Indonesia (MURI) sebagai getuk terpanjang.
Selain mendatangi pabrik pembuatan Getuk
Marem, kami juga berkesempatan untuk mengintip proses produksi dari bahan baku
hingga menjadi makanan yang siap jual. Kebetulan sekali, kedatangan kami
bersamaan dengan pemasok bahan baku singkong ke pabrik. Singkong yang digunakan
didapatkan langsung dari petani, sehingga kualitasnya bagus dan masih fresh.
Proses pembuatannya dimulai dengan singkong
dikupas dan dikukus dengan panci besar dalam waktu tertentu. Setelah
mendapatkan tekstur yang diinginkan, singkong ditumbuk kasar dan dicampur
dengan komposisi bahan-bahan seperti gula, perasa, pewarna, dan lain-lain.
Kami juga
diperkenankan mengintip produksi di ruangan paling besar. Singkong yang sudah
dikukus dan dicampur komposisi bahan-bahan kemudian digiling hingga lembut. Terdapat
3 alat penggiling yang digunakan sesuai fungsinya masing-masing, supaya warna
dan rasa yang dihasilkan tidak bercampur.
Setelah digiling,
proses selanjutnya adalah pendinginan terlebih dahulu. Selanjutnya getuk dibentuk
dan diiris sesuai dengan yang diinginkan. Dalam proses ini, getuk sudah nampak
menarik dengan 4 lapis diantaranya 2 lapis rasa susu dan masing-masing rasa
cokelat dan strawberry.
Tidak lupa pula
getuk yang sudah jadi dilapisi plastik sebelum dimasukkan ke dalam kemasan.
Dalam satu kemasan terdapat 16 buah getuk yang siap santap. Menurut pemilik,
pabrik Getuk Marem ini bisa memproduksi 200 box dalam satu harinya, namun jika bertepatan
dengan libur panjang seperti natal dan tahun baru kali ini, mereka bisa
memproduksi hingga berkali-kali lipat sesuai permintaan.
Karena tidak menggunakan bahan pengawet,
Getuk Marem bisa tahan hingga 5 hari di suhu ruangan / di luar lemari
pendingin. Jangankan menunggu hingga 5 hari, sehari saja bisa ludes 1 box karena
memang getuknya enak, kenyal pula. Cocok sebagai buah tangan jika bepergian ke
luar kota ataupun ke luar pulau.
Dari segi kemasan, menarik. Gambar dua buah
stupa menghiasi setiap sisinya, mungkin menegaskan bahwa Magelang tidak hanya terkenal
Candi Borobudurnya, tetapi juga getuknya *ini saya yang ngarang, yaa...* :D
Informasi yang tertera di kemasan Getuk
Marem pun cukup lengkap. Jadi, bagi para calon pembeli tidak perlu meragukan apakah
makanan ini halal atau tidak, kadaluarsa atau tidak, dan lain sebagainya.
Sudah puas menyambangi dan melihat-lihat
proses produksi Getuk Marem, kami bisa langsung membelinya di outlet yang
berada di bagian depan pabrik, tepatnya di Jalan Beringin 2, Tidar, Krajan,
Magelang. Tak hanya Getuk Marem saja, berbagai makanan khas oleh-oleh juga
tersedia di sini.
Jadi kalau kamu berkunjung atau sekedar singgah ke Magelang, pastikan membawa oleh-oleh Getuk Marem yang tagline-nya Manis, Gurih, Harum, Lezat. Dengan harga Rp 20.000,- an per box nya, cukup terjangkau kan?
mau donk getuk maremnya ... blm pernah nyobain
BalasHapusAku pernah cobain di kasih 2 biji enak banget😍😍
BalasHapus