Untuk
kamu,
Yang
menyayangiku dengan sungguh…
Hai,
apa kabar? Tentu baik-baik saja kan? Klasik ya pertanyaanku? Hehee..
Maaf,
sebenarnya aku bingung harus memulainya dari mana. Sebenarnya aku juga nggak
tahu mau ngomong apaan. Tapi berhubung “kepengen” ya udah deh aku tulis sepatah
kalimat yang nggak tahu apakah bermakna atau tidak. Semoga suka ya? :D
Pertama,
aku mau ngucapin terima kasih banget buat 1 tahun hubungan kita ini. Kedekatan
denganmu sungguh membuatku tak pernah menyesal dimiliki olehmu. Awalnya, aku
ragu untuk menyerahkan seluruh jiwa ragaku untukmu, tapi lambat laun akhirnya
aku menyadari kalau kamu sebenarnya baik sekali terhadapku. Masa lalu di awal
perjumpaan kita indah, ya? Aku ingat senyuman pertamamu ketika melihatku. Terpancar
cantik, bahagia (ini jujur). Ya, meskipun aku tahu awalnya hanya sebagai
pengganti. Kukira aku yang hanya sebagai pengganti karena hilangnya makhluk
merah, membuatmu tak terlalu mempedulikanku. Nyatanya aku salah. Kamu sangat
baik memperlakukanku layaknya milikmu seorang. Membelikan baju hangat berwarna
biru yang sangat cocok untuk tubuh lebarku ini. Aku nyaman dengan baju ini,
yang membuatku tak terlalu kesakitan saat terjatuh. Terima kasih sekali lagi ya…
Sejak
diboyong ke rumah untuk pertama kalinya, aku dikenalkan sama teman baru namanya
Milena (dari kata Millenium). Dia itu asyik lho, sering mengajakku bercerita,
hobi nyetel radio juga. Katanya, Milena asli Kalimantan dan pernah diajak ke
Jakarta juga ya? Wiih, seru. Mau juga dong diajakin jalan-jalan. Iri sih, karena
si Milena itu pemilik kandung bagimu, sedangkan aku hanya titipan tiri. Sebenarnya
aku ini miliknya pacar kamu kan? Udah, ngaku aja. Aku udah tahu cerita yang
sebenarnya kok. Ah ya, aku ingat lagi di awal-awal kamu menggenggamku. Aku hanya
dipergunakan sebagai alat bantu untuk menghubungi pacarmu, padahal kan aku juga
pengen dijamah setiap saat :(
Sambil
mencoba sesekali menghiburmu yang seringkali berantem dengan pacarmu, aku membiarkanmu
memasuki alam duniaku yang indah. Kamu bermain-main dengan aplikasi game di
tubuhku, memencet tombol-tombol lunak dalam diriku, dan aku bahagia saat
melihatmu mampu menakhlukkan otak mesin sambil tersenyum simpul. Nah gitu dong,
aku kan juga pengen disentuh-sentuh. Hahaa..
Lama-lama
aku makin bahagia karena aku bisa sangat berguna buat kamu. Tiap pagi, siang,
sore, bahkan malam hari aku tak pernah luput dari pandanganmu. Hari-hariku kini
indah dengan sesekali melihat tawa renyahmu setelah mendapatkan pesan baru
dariku. Lebih tepatnya itu pesan dari sahabat-sahabatmu, karena aku hanyalah
sebagai media penyampai pesan yang baik. Aku senang berkenalan dengan banyak
orang melalui temanku, Whatsapp.
Aku
juga girang bukan main akhirnya diajakin jalan-jalan kemana-mana. Melihat
pemandangan yang nggak biasanya seperti gunung Merapi dan Merbabu yang nampak kokoh
dan tegas dari atas candi Borobudur. Indah ya? Dan lagi-lagi aku berteriak
sangat bahagia kalau diajak ke Malioboro, merekam sudut kota istimewa yang penuh
kenangan bersama pemilik kandungku *ciee masa lalu*. Aku jadi banyak tahu
hal-hal yang sangat indah di kota yang kamu cintai, Jogja. Kapan-kapan kita
main kesana lagi ya? Aku seneng banget akhirnya bisa jalan bareng kamu, sama
Milena sama beat sii item juga. Seneng bangeeeet.
Baru
akhir-akhir ini juga aku bersahabat dengan WIFI, paket data internet, dan tentu
saja whatsapp. Karena aplikasi ini, otakku sudah sangat jarang dipakai untuk berkirim
sms dan telepon seperti dulu. Hanya digunakan sesekali dan jika penting saja. Sampai
akhirnya, ada seseorang yang merampas tubuhku dari genggamanmu. Aku tahu orang
itu bermaksud jahat, aku takut. Tapi kamu dengan sigap dan berani emngejar
orang jahat itu hingga dia menyerahkanku kembali padamu. Sejak saat itu, aku
takut dengan yang kamu namakan pencuri. Aku sungguh takut.
Syukurlah,
sampai hari ini, sampai tulisan ini dimuat, aku masih diijinkan dalam
genggamanmu. Entah bagaimana jadinya aku jika berpisah denganmu. Mungkin aku
akan kesepian lagi dan kedinginan tanpa baju hangat.aku nggak mau itu semua
terjadi. Oh ya, sampaikan salamku untuk beat sii item yang udah bersedia
lari-larian kencang demi menyelamatkanku. Aku beruntung punya sahabat-sahabat
seperti kalian *peluuuk*
Wah,
ternyata aku cerewet juga ya, ngobrol panjang lebar denganmu. Hahaaa…
Jangan
dikira aku pendiem, karena aslinya aku ya seperti ini. aku bandel memang, tapi
suka kan? :p
Ah,
aku pengen protes soal namaku. Kok dinamakan “C3RI” sih? Kan aku cowok!! Sebel
deh. Request dong sesekali, aku
pengen ganti nama. Mentang-mentang nama asliku Nokia C3-00 lantas kamu memberi
nama C3RI? Ini tidak adil, serius.
Satu
lagi, udah panas banget nih pakai baju biru ini. udah terlalu kotor dan kusam,
minta baju baru lagi boleh? Kan udah setahun. Biar kelihatan muda lagi. Hehee…
Boleh ya ya yaa.. :D
Dari yang menyayangimu juga,
MARC3LL *berharap diganti nama ini*
"Saya
@nhenie mengikutsertakan C3RI dalam Giveaway: Ketika Kami Berbicara yang
diadakan oleh www.wamubutabi.blogspot.com"
Update 17 April 2014
Terima
kasih ya mbak Zaitun Hakimiah udah menangin C3RI dalam giveaway ‘ketika kami berbicara’. Hadiah kaosnya bagus, pas di badan bangeeet :D
Untuk cek pemenang bisa buka link disini
Sekali
lagi thank you :)
Numpang narzist pake baju baru :D |
huahahaha..
BalasHapusbawel juga ya si C3ri ini...
ati2 dijewer lho...
wkwkkw
Cie... awalnya aku ngiranya surat cinta ini ditujukan kepada pacarmu.. eh ternyata *aku ngga nyangka bagaimana endingnya... *keren banget..
BalasHapusNhe!! Semoga menang ya.. salam kenal dari blogger sebelah.. tulisannya keren banget..
cerewet tandanya perhatian *loh
BalasHapussemoga menang ya GAnya :)
itu foto di ketep pass ya ?
BalasHapuswaah selamat ya atas menangnya. aku baru baca sekarang hehehe ga telat kan?
Aku kira di awal awal tadi buat pacar haha. keren keren