Pagi ini semerbak bau tanah
masih bisa terhirup oleh indera penciuman. Baru saja hujan reda, dan masih
menyisakan genangan air di sepanjang jalan. Aku disini, di tempat yang jauh
dari keramaian. Sebuah desa yang pernah menjadi korban gempa bumi tahun 2006.
Jogja.
Pagi ini juga aku rencana
untuk pulang ke Semarang setelah menikmati liburan di Jogja. Melewati sebuah
tempat bernama Watu Amben. Aku nggak pernah bosan memotret pemandangan gunung
Merapi (kalau udara cerah dan gunungnya kelihatan) dari tempat ini. Pemandangan
yang nggak beda jauh kalau dilihat dari Bukit Bintang atau nama aslinya Bukit
Hargo Dumilah.
Aku janjian di terminal
Jombor dengan 2 orang teman (Atik dan Handoyo) untuk pulang bersama. Tak lupa
membeli oleh-oleh terlebih dahulu. Sesampainya di Muntilan, entah bagaimana bisa kami punya
tujuan lain sebelum pulang ke rumah. Mau tau?? Yuk tongkrongin terus sampai
selesai ya…
Dan rencana dadakan kami
adalah….
Yak betul. CANDI BOROBUDUR.
*Borobudur adalah sebuah
candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi
candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di
sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat lauut Yogyakarta. Candi berbentuk
stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun
800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi
atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monument Buddha
terbesar di dunia.
*(dikutip dari Wikipedia.com)
Bagiku sendiri, ini adalah
ketiga kalinya aku ke tempat ini. Tapi dulu masih buta arah, nggak tahu jalan,
apalagi udah masuk luar kota. Nah kali ini kami bertiga modal nekat aja, kalau
kesasar ya balik. Alhamdulillah sampai, nggak pakai nyasar karena banyak
petunjuk jalan, hehee. Waktu itu kami sampai di parkiran candi Borobudur
sekitar jam setengah 11 siang. Kebayang nggak panasnya kayak apa?
Harga tiket masuk Candi
Borobudur hari Senin, 18 November 2013 adalah Rp 30.000. setelah memasuki area
candi, pengunjung wajib mengenakan kain batik bercorak Candi Borobudur yang
dipinjamkan pihak pengelola. Kain batik yang digunakan berwarna dominan biru
tua, kalau di Candi Prambanan sih warnanya dominan putih. Tujuannya adalah wujud
turut serta melestarikan budaya batik di Indonesia.
Sewa payung, mau? :D |
Tak lama setelah mencapai
puncak, kami memutuskan untuk turun dan shalat Dhuhur di kawasan candi
Borobudur. Lalu melanjutkan perjalanan pulang dengan kelaparan dan kehausan. Semangat
go to hometown :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih dan selamat datang kembali :)