Seperti
dipaksa mencongkel paksa kedua bola mata yang pernah menangkap gambar dirimu,
Membuat
tuli gendang telinga yang dulunya sanggup terima segala keluhmu,
Menelan
lidah dan segala kata yang pernah keluar dari mulutku,
Mematahkan
sendi sendi hingga tak lagi terasa ngilu mencintaimu,
Mencabut
paksa satu per satu tulang yang menyusun tubuhku,
Membuang
jantung yang pernah berdetak hanya untukmu,
Merelakan
tubuh kehilangan jiwanya yang hanya satu,
Kini, aku
siap terima pergimu,
Ayah,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih dan selamat datang kembali :)