Suatu
ketika tatapanku tertuju pada sebuah cermin. Cantik, unik, aku suka. Dulu, aku
pernah memakainya untuk melihat bayangan seseorang yang telah memberikan cermin
itu padaku.
Kini,
aku menggunakannya untuk melihat siapa diriku. Aku, yang memang tak pantas
untuknya. Aku yang terlalu terbawa suasana saat bersamanya. Aku yang kini
berusaha keras untuk melupakannya. Dan aku tak mau lagi jatuh cinta dengannya
saat menatap cermin itu.
Cermin
itu, kini menjadi temanku saat bersedih. Saat aku menangis. Saat aku mengeluarkan
air mata. Sejenak berfikir, ‘ya, dia
memang bukan seseorang yang dititipkan Tuhan untuk menjaga senyumku’
Cermin,
sebuah
pantulan dari diri kita,
sama,
nyata, namun berkebalikan,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih dan selamat datang kembali :)